Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar yang terus tertekan, menimbulkan adanya koreksi pada harga sewa ruang kantor yang dibayarkan melalui dolar.
Meskipunn begitu, ungkap Director Office Service Colliers International Indonesia Bagus Adikusumo jumlahnya tidak terlalu besar.
“Hanya beberapa gedung saja. Penurunannya sekitar 10%-15%, mengikuti penurunan nilai tukar mata uang yang terjadi belakangan,” tuturnya saat pemaparan Pasar Properti Kuartal IV/2013 dan 2014, Selasa (7/1/2014).
Dia menyebutkan beberapa gedung tersebut adalah Plaza BII, Mid Plaza, dan Kota Kasablanka. Sebagian besar perusahaan, sambungnya, masih memberlakukan harga yang sama.
Jika okupansi masih tinggi, dan masih banyak perusahaan yang berniat melakukan penyewaan, pemilik gedung tidak melakukan perubahan.
“Saat reaksi permintaan mulai melambat, kemungkinan tersebut bisa terjadi,” tuturnya.
Menurutnya, apabila rupiah terus terdepresiasi sementara tidak ada penyesuaian harga dari pemilik gedung, ada kemungkinan terjadi relokasi ke gedung perkantoran yang dibayarkan melalui rupiah.
Pihaknya memperkirakan jumlah gedung perkantoran yang disewakan dengan dolar mencapai 30% dari total gedung perkantoran di Jakarta. Sebagian besar atau 70% disewakan dengan rupiah.