Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Ikan Budidaya Lampaui Target 13,02 Juta Ton

Realisasi produksi perikanan budidaya sepanjang 2013 mencapai 13,70 juta ton atau melampaui target 13,02 juta ton.

Bisnis.com, JAKARTA - Realisasi produksi perikanan budidaya sepanjang 2013 mencapai 13,70 juta ton atau melampaui target 13,02 juta ton. 

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Subjakto mengatakan produksi perikanan budidaya pada tahun lalu cukup baik. Berdasarkan angka sementara, realisasi produksi melampaui target. 

"Produksi perikanan budidaya pada 2013 sebesar 13.703.369 ton atau 105,23% dari target yang ditetapkan," ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Kamis (2/1). 

Pada 2013, KKP menargetkan produksi perikanan budidaya sebesar 13,02 juta ton. Target tersebut naik 36% dari capaian produksi pada 2012 yang mencapai 9,45 juta. 

Kendati secara kumulatif capaian produksi ikan budidaya mampu melampaui target, namun produksi ikan patin dan ikan kerapu meleset dari targetnya. "Yang masih harus digenjot adalah ikan patin dan kerapu," kata Slamet. 

Berdasarkan data DJPB, produksi ikan patin pada 2013 mencapai 972.779 ton atau 87,88% dari target 1,10 juta ton. Adapun capaian produksi ikan kerapu mencapai 14.400 ton atau 90% dari target 16.000 ton. 

Sementara itu, capaian produksi udang, ikan bandeng, lele, dan rumput laut sepanjang 2013 lalu, disebut Slamet mampu mencapai target yang ditetapkan. 

Produksi udang mencapai 608.000 ton, ikan bandeng 604.000 ton, ikan lele 670.000 ton, dan rumput laut 7,5 juta ton.

Dalam periode 2009-2014, KKP menargetkan kenaikan sebesar 353%, yakni dari 4,78 juta ton pada 2009 menjadi 16,89 juta ton pada 2014. 

Pada 2014, KKP menargetkan produksi ikan budidaya mampu mencapai 13,97 juta ton. Dari jumlah tersebut, produksi udang budidaya pada 2014 ditargetkan mencapai 699.000 ton terdiri dari 188.000 ton udang windu dan 511.000 ton udang vaname. 

Dalam periode 2009-2014, KKP menargetkan kenaikan produksi perikanan budidaya dengan sangat ambisius, yakni sebesar 353%  dari 4,78 juta ton pada 2009 menjadi 16,89 juta ton pada 2014. 

Direktur Utama PT Indomaguro Tunas Unggul Tachmid Widiasto mengaku tidak kesulitan dalam memenuhi pasokan bahan baku ke unit pengolahan ikan patin. Produksi patin fillet Indomaguro ditargetkan mencapai 240 ton/ bulan. 

"Bahan baku dari petani budidaya. Serapan bahan baku masih sedikit. Sekarang masih banyak fillet patin ilegal yang masuk," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper