Bisnis.com, JAKARTA—Eksportir mengkhawatirkan produktivitas kopi Indonesia yang tidak menunjukkan peningkatan signifikan sementara permintaan dari luar negeri setiap tahun semakin tinggi.
Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) mencatat pada 2012, dari 1,33 juta ha areal kopi di Indonesia hanya menghasilkan 748.109 ton kopi semua jenis.
Hal ini menunjukkan produktivitas yang hanya di kisaran 500 kg/ha/tahun sampai maksimal 750 kg/ha/tahun. Sementara, Vietnam sudah mampu menghasilkan 2,3 ton/ha/tahun.
“Kita tidak perlu khawatir coffee consumption demand menurun, pasti naik. Masalahnya itu ada di dalam negeri, di produktivitas,” kata Ketua Umum AEKI Irfan Anwar kepada Bisnis.com, Selasa (17/12/2013).
Irfan menambahkan, masalah tersebut berakar dari ketidakbecusan pemerintah dalam menata regulasi dan memberi pendidikan pada petani, juga tidak ada campur tangan positif untuk membuat harga kopi meningkat.
Padahal, tambahnya, dari empat besar produsen kopi dunia yaitu Brasil, Vietnam, Indonesia, dan Kolombia, Indonesia yang memiliki harga kopi paling tinggi karena nyaris semua jenis yang diekspor adalah kualitas prima atau biasa disebut specialty coffee.