Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Jumat (13/13/2013) sore waktu setempat di Hotel Imperial, Tokyo, menerima kunjungan kehormatan dari 20 pimpinan/CEO perusahaan terkemuka Jepang yang dipimpin oleh Ketua Japan-Indonesia Asscociation (Japindo) Yasuo Fukuda.
Para CEO yang diterima Presiden di antaranya berasal dari Toshiba, Panasonic, Sumitomo, Taisei, Chiyoda, Marubeni, Mitsubishi, The Bank of Tokyo, Toyota, Inpex, dan Mitsui. Mereka menyampaikan komitmennya untuk terus berbisnis dan mengembangkan investasinya di Indonesia.
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah mengatakan dalam pertemuan itu Presiden SBY menyambut baik sikap para pengusaha Jepang yang terus berkomitmen untuk tetap berusaha di Indonesia.
Presiden juga mengajak mereka untuk terus meningkatkan investasinya di Indonesia.
"Presiden juga mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan oleh sejumlah asosiasi yang selama ini membantu peningkatan kerja sama baik perdagangan maupun investasi," kata Firmanzah seperti dimuat pada situs resmi Sekretariat Kabinet, Sabtu (14/12/2013).
Dalam kesempatan yang dilakukan seusai melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Shinzo Abe itu, Presiden menawarkan sejumlah bidang yang bisa terus menjadi fokus pengusaha Jepang.
"Pertama, sisi infrastruktur. Dua, sisi pembiayaan, kemudian sisi energi, batu bara, pembangkit tenaga listrik," ujar Firmanzah.
Ketua Japinda, Yasuo Fukuda, yang didampingi Wakil Ketua Japinda, Yutaka Limura, dalam kesempatan itu juga meminta kesediaan Presiden SBY untuk membuka Japindo Expo yang akan diselenggarakan di Jakarta, pekan depan.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam melalui twitternya @dipoalam49 mengutip keterangan Dubes RI untuk Jepang Muhammad Lutfi mengatakan Indonesia kini naik peringkat sebagai negeri papan atas untuk investasi Jepang karena potensial ekonominya. “Kita syukuri.”
Mengutip Japan External Trade Organization (Jetro), selama periode Januari-September 2012, Indonesia menempati peringkat pertama negara Asean yang menjadi tujuan investasi jepang dengan nilai investasi US$3 miliar.
Data BPS menunjukkan realisasi investasi langsung Jepang ke Indonesia pada 2012 mencapai US$2,45 miliar melalui 405 proyek. Selama Januari-September 2013, realisasi investasi Jepang di Indonesia US$1,15 miliar dari 278 proyek yang dibangun.
Investasi yang dimasuki Jepang pada periode tersebut adalah industri alat angkut dan transportasi lainnya, industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik, industri kimia dasar, bahan kimia dan farmasi.
Saat menerima kunjungan kehormatan para CEO Jepang itu, Presiden SBY didampingi antara lain oleh Menlu Marty Natalegawa, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Seskab Dipo Alam, Menperin MS Hidayat, Kepala BKPM Mahendra Siregar, Jubir Julian Aldrin Pasha, Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah dan Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa.