Bisnis.com, JAKARTA—Guna mempercepat perbaikan infrastuktur yang diperlukan Indonesia untuk mendorong laju pertumbuhan yang lebih inklusif, Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menyediakan pinjaman US$ 400 juta.
ADB menilai Indonesia telah mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Namun, saat ini laju pertumbuhan ekonomi mulai melambat.
Selain karena faktor kondisi ekonomi eksternal, pelambatan ini juga diakibatkan oleh kurangnya dukungan infrastruktur untuk menopang laju pertumbuhan.
“Lemahnya konektivitas transportasi dan sistem logistik telah menghambat pertumbuhan Indonesia. Hal tersebut menyulitkan upaya pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan dan kesenjangan,” kata Direktur Jenderal Departemen Asia Tenggara ADB James Nugent seperti dikutip situs Sekretariat cabinet, Sabtu (30/11/2014).
Oleh karena itu, menurutnya, ADB menyediakan pinjaman untuk perbaikan infrasturktur sebesar US$400 juta. Pinjaman tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mendorong investasi di sektor infrastruktur.
“Dana pinjaman ADB ini akan dimanfaatkan untuk mendorong reformasi kebijakan yang dapat mengurangi hambatan dan mendorong investasi di sektor infrastuktur,” tegas Nugent.
Pinjaman ADB yang berbasis kebijakan (policy-based loan) ini bertujuan untuk memperkuat kerangka regulasi di sektor transportasi dan logistik. Selain itu, mendukung pertumbuhan investasi di sektor transportasi, memacu perbaikan konektivitas domestik dengan perbaikan perawatan jalan, dan meningkatkan konektivitas internasional melalui efisiensi pelabuhan di Indonesia.
Tujuan lain dari program ini adalah untuk memperbaiki konektivitas ke kawasan timur Indonesia.