Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jangan Lagi Anggap Remeh Ponsel China

Hisense Communications Co Ltd, raksasa elektronik China, menggandeng PT Smartfren Telecom Tbk menggarap pasar ponsel pintar di Indonesia. Untuk membuktikan kualitas produknya, Bisnis diajak mengintip pusat produksi ponsel Andromax di Qingdao, Shandong, China. Berikut laporannya.

Bisnis.com, SHANDONG - Wang Ankai, berulang kali mengajak bersulang para delegasi Indonesia yang terdiri dari jajaran Smartfren dan sejumlah media. Wang merupakan salah satu petinggi dan pengambil keputusan BUMN China tersebut, meskipun di kartu nama jabatannya tertulis sebagai Vice General Manager Hisense.

Wang didampingi pejabat Hisense lainnya sengaja menyambut khusus kedatangan rombongan Indonesia yang dipimpin Sukaca Purwokardjono, Kepala Divisi Ponsel Pintar Smartfren, Roberto Spautra Head of Marketing Communication  dan Stephen Qu, Vice Director Asia Pacific Departemen Hisense yang membawahi wilayah Indonesia.

“Kalau sudah tiga kali bersulang dengan wine khusus Qingdao ini, kita akan jadi saudara,” katanya semangat sambil mendatangi satu-persatu para delegasi untuk kembali bersulang.

Ajakan Wang untuk bersulang tidak hanya sekedar minum dan menghangatkan tubuh. Lebih dari itu, mereka ingin meyakinkan seluruh delegasi jika Hisense sangat serius menggarap pasar Indonesia.

Wang juga mengajak ke markas besarnya untuk menunjukkan bahwa Hisense punya pabrik dengan kapasitas besar dengan teknologi canggih yang didukung dengan pusat riset dan pengembangan (R&D). “Konsumen Indonesia akan merasakan manfaat dari produk-produk yang akan kami hasilkan,” ujar Wang.

Merek ponsel Hisense memang masih asing ditelinga konsumen Indonesia, kalah populer dengan nama-nama Samsung, Sony, atau Nokia.

Padahal, Hisense sudah masuk ke Indonesia sejak 2011 dengan menggandeng Smartfren. Namun, baru setahun terakhir produk Hisense yang di-bundling dengan Smartfren berhasil mencuri perhatian konsumen Indonesia yang merilis serial telepon pintar dan tablet Andromax.

Beberapa seri Andromax yang beredar adalah Andromax C, New Andromax I, Andromax U, Andromax U2, Andromax 3.5, Andromax 7.5, Andromax Tab 8.0, dan terakhir Andromax Z.

Stephen Qu, Vice Director Asia Pacific Departemen Hisense, mengaku butuh waktu agak lama untuk meyakinkan konsumen Indonesia, karena selama ini produsen China selalu menyasar ponsel kualitas menengah ke bawah. Wajar jika produk asal Negeri Tirai Bambu selalu dipandang sebelah mata.

“Kami ingin mengubah citra itu, tidak semua ponsel China berkualitas rendah. Kami akan merilis produk-produk premium namun tetap dengan harga terjangkau. Barang kami murah tetapi tidak murahan,” ujarnya.

Hisense, di tempat asalnya memang merupakan raksasa elektronik yang mempunyai kapasitas pabrik besar. Markas Hisense berada di sebuah kota berpenduduk sedang, yaitu Qingdao. Posisinya berada ditengah-tengah, antara Shanghai dan pusat pemerintahan Beijing.

Perusahaan ini berdiri pada 1969 dengan memproduksi radio, kemudian televisi dan produk elektornik lainnya. Pada 2001 mulai mengembangkan sayap dengan memproduksi telepon genggam pertama kalinya dan berkembang hingga sekarang.

Di China sendiri, Hisense sebenarnya banyak mengembangkan produk televisi cerdas (smart TV), peralatan penegambangan TV digital, modul nirkabel, kartu PC nirkabel dan komponen optik untuk telekomunikasi dan data industri komunikasi.

Grup Hisense yang mempunyai 40 anak usaha ini juga menyediakan berbagai layanan, termasuk manajemen properti, jasa teknologi informasi, desain produk, desain cetakan, pembuatan pola serta pengolahan dan manufaktur cetakan, serta beragam jenis ponsel yang dipasarkan ke mancanegara dengan merek dagang lain (original equipment manufacturer/OEM).

Perusahaan yang terdaftar di bursa saham Hongkong dan Sanghai ini telah menjangkau 130 negara dengan memiliki 17 fasilitas produksi yang tersebar di China, Afrika Selatan, Aljazair, dan Mesir. Hisense juga memiliki 7 pusat riset dan pengembangan yang berlokasi di Amerika Serikat dan Jerman.

Saat ini Hisense mampu memproduksi 15 juta unit ponsel per tahun, dengan kapasitas produksi per hari mencapai 3.500 unit ponsel.

Sebelum dikenal lewat Andromax, Hisense sebenarnya juga sudah hadir di Indonesia lewat perangkat TV yang cukup populer di Tanah Air, yakni Polytron.

Stephen mengatakan Hisense memiliki teknologi perangkat TV yang diakui dunia, hal itu dibuktikan dengan keberhasilan mereka sebagai perusahaan pertama di China yang menjadi mitra Google untuk memproduksi Google TV dan Google TV Box sejak 2012 lalu.

Indonesia semula tidak masuk dalam wilayah pemasaran karena kontribusinya masih kecil. Namun, kini Indonesia merupakan pangsa pasar terbesar ponsel di luar China. “Tahun ini impor ponsel dan tablet ke Indonesia mencapai 1,5 juta unit. Tahun depan, jumlahnya bisa dua kali lipat lebih,” kata Stephen.

Atas dasar itu juga yang membuat Smartfren, sebagai operator CDMA di Indonesia, ingin memperkuat kerja sama dengan Hisense. Menurut Sukaca Purwokardjono, Kepala Divisi Ponsel Pintar Smartfren, vendor CDMA asal China atau Taiwan yang sudah kerja sama tidak ada yang serius seperti Hisense.

Vendor lain umumnya menganggap kecil pasar CDMA Indonesia karena pesanan yang diminta selalu dalam jumlah sedikit. 

“Hisense lebih serius dan menggarap dari mulai pasar kecil. Mereka juga punya riset yang bagus sehingga kami lebih memperkuat bisnis dengan Hisense,” jelasnya.

Pada 2011, kontribusi paket ponsel Hisense dan Smartfren di bawah 10%, dan karena produk lain seperti HTC One, Huwawei, dan ZTE masih mendominasi. Namun tahun ini, dominasinya sudah mencapai 80%.

Untuk menjaga kualitas, Smartfren melakukan pengecekan ulang setiap produk yang diimpor dari China itu. Meskipun quality control (QC) sudah dilakukan di pabrik Hisense, namun Smartfren tidak mau kecolongan sehingga diperlukan pegecekan.

“Kami punya tim QC sendiri di Tangerang. Kalau kerusakan sudah di atas 2%, seluruh produk akan kami periksa. Kalau di bawah 2%, di uji secara random. Ini kami lakukan agar kualitas tetap terjaga,” ujarnya.

Mengenai harga murah, Sukaca menegaskan, jika Smartfren pada prinsipnya fokus pada layanan data dan servis. Pihaknya tidak banyak mengambil keuntungan dari penjualan gadget sehingga harganya bisa lebih terjangkau.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper