Bisnis.com, JAKARTA—Amerika Serikat akan mengalahkan Rusia dan Arab Saudi sebagai produsen minyak terbesar di dunia pada 2015 akibat lonjakan produksi minyak kerak pasir (shale oil), menurut Badan Energi Internasional.
Negara tersebut juga disebutkan akan menjadi negara yang mampu berswasembada energi dalam dua dekade berikutnya. Selama ini Amerika Serikat sangat bergantung pada negara lain untuk memenuhi kebutuhan energinya.
“Pada saat produksi meningkat da impor turun maka hal itu akan berdampak positif terhadap kondisi ekonomi makro bagi AS,” ujar Mike Wittner, kepala riset minyak pada Societe Generale SA di New York sebagaimana dikutip Bloomnberg, Rabu (13/11/2013).
Menurutnya, kondisi itu akan menguntungkan neraca pembayaran selain menguntungkan posisi dolar AS dan lapangan kerja.
Lonjaklan produksi minyak kerak pasir di AS membantu negara dengan konsumen bahan bakar terbesar dunia itu menjadi tidak bergantung pada negara lain seperti Afrika dan Timur Tengah.
Peningkatan produksi itu juga mengancam pendapatan 12 negara pengekspor minyak yang tergabung dalam OPEC yang produksinya terus menurun dalam dua tahun belakangan akibat berbagai konflik, termasuk di Suriah.