Bisnis.com, JAKARTA—Target penerimaan negara dari bea keluar dipastikan tidak akan tercapai mengingat realisasi yang kurang cemerlang sepanjang tahun berjalan ini, akibat melesunya kinerja ekspor dan harga komoditas.
Ditjen Bea dan Cukai mencatat realisasi penerimaan bea keluar (BK) hingga 23 Oktober 2013 tercatat Rp11,54 triliun, atau 65,55% dari target APBN-Perubahan 2013 sebesar Rp17,6 triliun. Capaian tersebut bahkan lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu.
Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Susiwijono Moegiarso mengatakan anjloknya penerimaan negara dari bea keluar diakibatkan turunnya kinerja ekspor dan harga komoditas antara lain dari minyak sawit (crude palm oil/CPO).
“Target bea keluar sulit tercapai dikarenakan menurunnya permintaan CPO dari pasar international seperti Eropa dan AS. Kami memperkirakan penerimaan BK hingga akhir tahun ini sekitar Rp14,2 triliun, atau 81% dari target APBN-P 2013,” katanya, Jumat (25/10/2013).
Selain turunnya permintaan dari pasar international, lanjutnya, kebijakan hilirisasi oleh pemerintah terutama dari CPO—sebagai bagian dari peningkatan produk olahan—juga menyebabkan realisasi penerimaan BK semakin anjlok.
Sekedar informasi, dari proyeksi penerimaan Rp17,61 triliun hingga akhir tahun itu, Susiwijono merinci bea keluar CPO dan turunannya Rp11,1 triliun, bijih mineral Rp6,1 triliun dan produk lainnya sekitar Rp400 miliar.
Berbeda dengan bea keluar, penerimaan negara dari bea masuk (BM) cenderung lebih optimistis. Ditjen Bea dan Cukai memperkirakan penerimaan bea keluar mencapai 95%-98% dari target APBN-P 2013 sebesar Rp30,81 triliun.
Dari data Ditjen Bea dan Cukai per 23 Oktober 2013, realisasi penerimaan BM mencapai Rp24,43 triliun, atau 79,30% dari target APBN-P 2013. Alhasil, realisasi pajak perdagangan internasional mencapai 81,1% atau Rp39,33 triliun, dari target APBN-P sebesar Rp48,4 triliun.
“Untuk target penerimaan BM, kami lebih optimistis mengingat secara historis akan ada penambahan nilai impor pada periode November dan Desember. Jadi saya kira dari sisi bea masuk masih on track dengan estimasi kami,” ujarnya.