Bisnis.com, JAKARTA - Trade Expo Indonesia 2013 telah mencatatkan nilai transaksi US$114,4 juta pada hari kedua dan telah mengumpulkan transaksi US$127,77 juta.
Ketua Pelaksana TEI 2013 Gusmardi Bustami mengatakan produk yang banyak dibeli antara lain barang rumah tangga, kertas dan produk kertas, alas kaki, serta makanan dan minuman.
Berdasarkan negara, pembeli yang paling banyak melakukan transaksi pada hari kedua berasal dari Australia (24,2%), Amerika Serikat (20,25%), Bulgaria (10%), India (9,25%) dan Belgia (4,45%).
“Hari ini juga akan dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman antara Nu-Crete company building dari Afrika Selatan dengan PT. Wijaya Karya dari Indonesia untuk pembangunan 2.000 unit single house senilai US$31 juta,” kata Gusmardi kepada wartawan, Jumat (18/10/2013).
Menurutnya, proyek pembangunan rumah di Afrika Selatan tersebut akan melibatkan sekitar 2.000 tenaga kerja Indonesia. Nota kesepahaman ini hanya kesepakatan awal karena nilai transaksi dan jumlah unit rumah yang dibangun akan terus bertambah hingga pembangunan selesai.
Kementerian Perdagangan juga menyelenggarakan kegiatan business matching yang melibatkan lebih dari 40 negara. Pada hari pertama pelaksanaan (17/10), business matching telah mencatat sejumlah transaksi yang dapat direalisasikan dalam waktu kurang dari satu bulan.
Transaksi yang terjadi, lanjutnya, berasal dari para pembeli India, Bulgaria, Belgia, Jerman dan Yaman. “Para pembeli tersebut mengadakan transaksi dengan hampir 60 eksibitor TEI. Produk yang mereka minati antara lain alas kaki dari kulit, makanan dan minuman, kosmetik dan barang pecah belah,” ujarnya.