Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Logam Berpeluang Tumbuh 15% Tahun Ini

Bisnis.com,  JAKARTA- Di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang kurang membaik saat ini, pemerintah optimis menargetkan pertumbuhan industri mineral logam tahun ini bisa mencapai 15%. Tahun lalu, pertumbuhan industri logam mencapai 13%.

Bisnis.com,  JAKARTA- Di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang kurang membaik saat ini, pemerintah optimis menargetkan pertumbuhan industri mineral logam tahun ini bisa mencapai 15%. Tahun lalu, pertumbuhan industri logam mencapai 13%.

Direktur Industri Material Dasar Logam Kementerian Perindustrian Budi Irmawan mengatakan tumbuhanya industri material logam dasar masih ditopang oleh investasi di sektor hilir baja.

Adapun investasi di sektor baja hulu belum terlihat realisasinya. Adapun hingga semester I/2013, pertumbuhan industri logam  mencapai 12,74%.

 “Secara keseluruhan akan tumbuh sampai akhir tahun. Diharapkan bisa mencapai 15%. Pengaruh kondisi ekonomi saat ini memang membuat pertumbuhan melambat, tapi investasi di sektor hilir cukup membantu, meskipun pertumbuhannya tidak terlalu tinggi,” kata Budi ketika dihubungi Bisnis, Kamis (10/10/2013.

Menurutnya, investasi di sektor hilir baja tahun ini  masih didominasi oleh industri yang tradisional dan konvensional, seperti konstruksi, pembangunan infrastruktur, kendaraan bermotor, dan sebagainya. “Semua itu kan permintaannya masih cukup besar ya sampai sekarang dan produksi dalam negeri juga masih mencukupi,” tambahnya.

 Adapun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan produksi logam dasar pada triwulan II/2013 naik 15,67% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan, bila dibandingkan dengan produksi triwulan I/2013, produksi logam dasar tumbuh 2,75%.

 Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Kemenperin Ansari Bukhari mengatakan pemerintah akan terus menjaga pertumbuhan industri mineral dan logam pada semester II/2013. Pasalnya, terdapat indikasi kondisi buruk ekonomi global dan nasional akan menekan pertumbuhan industri.

 Ansari menjelaskan pihaknya tidak ingin terlalu optimistis mematok pertumbuhan industri logam pada paruh kedua tahun ini hingga 15% meski umumnya semster II/2013 kinerja mampu melebihi semester I/2013. “Paling tidak dijaga tidak di bawah pertumbuhan semester I/2013,” katanya.

 Berdasarkan data Kemenperin, pertumbuhan industri mineral dan logam tersebut terutama ditopang oleh tingginya investasi dan konsumsi dalam negeri. Adapun total investasi industri mineral dan logam sejak tahun lalu telah mencapai US$17,5 miliar, melesat melebihi sektor lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper