Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perhutani Fokus Garap Produk Lantai Kayu

Bisnis.com, JAKARTA - Perum Perhutani akan fokus pada industri pengolahan kayu untuk menggarap produk lantai kayu (flooring) yang tahun ini ditargetkan mencapai volume produksi 8.895 m3.

Bisnis.com, JAKARTA - Perum Perhutani akan fokus pada industri pengolahan kayu untuk menggarap produk lantai kayu (flooring) yang tahun ini ditargetkan mencapai volume produksi 8.895 m3.

Direktur Utama Perum Perhutani Bambang Sukmananto menuturkan saat ini luas konsesi milik perusahaan mencapai 2,4 juta hektare, yang terdiri dari 1,76 juta ha hutan produksi dan 658.902 ha hutan lindung.

Hutan produksi Perhutani berlokasi di Jawa Tengah seluas 546.290 ha, Jawa Timur 809.959 ha, Jawa Barat 349.649 ha, dan Banten 61.406 ha.

"Realisasi tebangan kami sekitar 800.000 m3/tahun. Ini campuran kayu Jati, Sengon, Mahoni, dan Sonokeling. Kayu akan kita suplai ke industri hilirisasi supaya ada added value," ujar Bambang, Rabu (9/10/2013).

Hutan jati milik Perhutani seluas 1,21 juta ha diestimasi menghasilkan 417.021 m3 kayu jati/ tahun. Sebanyak 81% atau 339.521 m3 kayu dipasarkan dalam bentuk kayu bulat di pasar domestik dan dipasok ke industri sebanyak 19% atau 77.500 m3.

Adapun, hutan rimba seluas 1,31 juta ha diestimasi menghasilkan 343.195 m3 kayu/tahun. Realisasi tebangan mayoritas dipasarkan dalam bentuk log 324.395 m3 atau 95% dan hanya 5% atau 18.800 m3 yang diolah.

Perhutani, lanjut Bambang, memiliki empat pabrik pengolahan kayu di Jawa Timur, yakni di Cepu, Brumbung, Gresik, dan pabrik kayu lapis (plywood) sengon di Kediri. Kapasitas produksi empat pabrik pengolahan tersebut mencapai 125.000 m3/tahun mencakup produk kayu gergajian, furnitur taman, komponen rumah tangga, veneer, lamela, parket, dan flooring.

Khusus produk finished flooring, produksi ditargetkan mencapai 8.895 m3.

"Industri kayu saya mau fokuskan ke flooring. Kalau furnitur, selera pasar cepat berganti, kita tidak bisa mengikuti desainnya, kalah dengan swasta," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper