Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) berencana membangun 10 unit kapal long term time charter (LTTC) di galangan kapal lokal pada 2014 sebagai komitmen perusahaan mendukung industri lokal.
Vice President Marine - Shipping Pertamina Agus Pranoto mengatakan sebelumnya perusahaan juga telah membeli kapal angkut minyak dan gas dari galangan kapal lokal PT Dumas di Surabaya, di antaranya kapal MT. Merauke 3.500 Dead Weight Ton (DWT) dan MT. Kasin 6.500 DWT.
"Ini bukti komitmen Pertamina untuk menunjukan bahwa kami ingin mendukung industri lokal," katanya kepada Bisnis, Selasa (8/10/2013).
Kapal-kapal berkapasitas di bawah 7.500 DWT tersebut dipesan dari galangan seperti PT PAL, PT Daya Radar Utama, PT Multi Ocean Shipyard di Batam, dan galangan PT Anggrek Hitam.
Selain itu, untuk mendukung operasional, Pertamina juga membangun kapal-kapal di luar negeri dengan ukuran di atas 17.500 DWT. Salah satu unit kapal di antaranya bernama MT. Pertamina Gas 1. Kapal tersebut merupakan kapal pengangkut elpiji terbesar di dunia saat ini karena memiliki ukuran 100.000 DWT.
"Kapal pengangkut elpiji yang terbesar ini juga baru diserahterimakan. Rencananya nanti akan beroperasi di Teluk Sumangka, Lampung," katanya.
Agus menjelaskan Pertamina saat ini masih banyak membutuhkan kapal pengangkut, baik untuk minyak dan gas. Untuk mengangkut elpiji, sedikitnya dibutuhkan 16 kapal, sedangkan Pertamina baru memiliki 3 unit saja. "13 kapal untuk mengangkut elpiji selama ini kami sewa," katanya.
Lanjutnya, melalui jalur angkutan laut, Pertamina mengoperasikan sekitar 115 terminal atau pelabuhan yang tersebar di seluruh Indonesia. Sekitar 90 pelabuhan diopersikan untuk pemasaran niaga, 10 pelabuhan untuk pengolahan, dan 9 pelabuhan untuk EP atau sektor hulu minyak dan gas untuk mengelola Wilayah Kuasa Pertambangan (WKP).