Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Alokasikan Rp1,5 Miliar untuk Setiap LGV

Bisnis.com, DENPASAR  - PT Pertamina (Persero) menggelontorkan dana Rp1,5 miliar untuk masing-masing pembangunan fasilitas tambahan liquefied gas for vehicle (LGV) di tiga SPBU di Bali.

Bisnis.com, DENPASAR  - PT Pertamina (Persero) menggelontorkan dana Rp1,5 miliar untuk masing-masing pembangunan fasilitas tambahan liquefied gas for vehicle (LGV) di tiga SPBU di Bali.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan dari penjualan bahan bakar gas (BBG) maka margin penjualan akan lebih besar dari penjualan Pertamax.

"Margin dari penjualan BBG mencapai Rp325 per liter," katanya, Jumat (27/9). 

LGV perliter dihargai Rp5.100. Dari penjualan tersebut, pengembalian investasi diperhitungkan kurang lebih dalam 19 tahun.

Fasilitas LGV di Bali berada di SPBU COCO (Company Owned Company Operated) Jl. Hayam Wuruk di Denpasar, Jimbaran-Nusa Dua, dan di Jalan Lukluk di Badung. Pertamina mengasumsikan konsumsi LGV di Bali mencapai 2.000 unit kendaraan dengan konsumsi rata-rata 120 liter perbulan.

Konsumsi LGV diprioritaskan untuk kendaraan pemerintah daerah sebagai proyek percontohan kemudian untuk transportasi umum terutama taksi. Untuk pemda, pemerintah pusat akan memberikan konverter kit atau tabung untuk menampung gas secara cuma-cuma.

Hanung menyatakan belum ada pipa gas yang terhubung langsung ke Bali menyebabkan pasokan gas di Bali sangat kritis. Saat ini cadangan hanya sekitar 1.500 ton.

Tangki BBG Pertamina di Pesanggaran, Bali sejak 4 tahun lalu belum terbangun karena ada permasalahan pembebasan lahan dari masyarakat sekitar. 

Total jumlah kendaraan di Bali diperkirakan mencapai 270.000. Pertamina menghitung, 1 dispenser LGV dapat mengisi 300 mobil. Dari perhitungan itu, jika ada 3 SPBU yang memiliki 1 dispenser, maka sekitar 900-1.000 mobil dapat terisi dengan LGV. Jika hal tersebut masif, maka perseroan akan memasang dispenser di setiap SPBU di Bali yang berjumlah 179 unit. Badan usaha milik negara itu menargetkan akan membangun 30 unit dalam kurun waktu 5-6 tahun ke depan. 

Sebelumnya, perseroan mengakui bahwa usaha LGV tidak menarik karena minimnya konsumen dan biaya pembangunan infrastruktur lebih mahal dari bahan bakar minyak. Penjualan LGV hanya sekitar 4 ton per bulan dari kapasitas tangki timbun sebesar 6 metrik ton.

Harga keekonomian LGV Rp6.636 per liter. Subsidi yang diberikan pemerintah untuk LGV saat ini Rp1.500. Harga tersebut berlaku hingga Mei tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Inda Marlina
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper