Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai baru NAM Air, anak usaha PT Sriwijaya Air, memesan 100 unit pesawat R80 dari PT Regio Aviasi Industri yang akan diterima pada 2018 untuk mendukung operasi maskapai kelas medium yang akan menjadi feeder bagi Sriwijaya Air.
Direktur Utama PT Sriwijaya Air Chandra Lie mengatakan pemesanan itu sebagai bagian dari komitmen perseroan mendukung produk dalam negeri agar bisa bersaing dengan pabrikan luar negeri.
"Kami ingin support untuk gunakan produk dalam negeri. Kami komitmen, sepakati ingin beli 100 pesawat R80, kami optimistis pembiayaan lembaga keuangan Indonesia, mampu membiaya produk ini. Saya bisa merajut negara kepulauan dengan pesawat itu. Soal harga kami belum negosiasi," katanya dalam Grand Launching NAM Air hari ini, Kamis (26/9).
Direktur Utama NAM Air Jefferson Jauwena mengatakan pemesanan itu terdiri dari 50 unit firm dan 50 unit lagi merupakan opsi.
Adapun PT Regio merupakan perusahaan patungan dari PT Ilthabie Rekatama yang dikomandani Ilham Habibie dan PT Eagle Capital milik Erry Firmansyah, mantan Dirut Bursa Efek Indonesia.
Jefferson mengatakan sambil menunggu target pengiriman R80 pada 2018, perseroan sedang menunggu proposal dari ATR dan Bombardier. Tujuannya ialah untuk mencari pesawat yang lebih hemat dan efisien.
"Memang belum final. Kami harap roposal dari dua pabrikan itu bisa diterima. Kemampuan R-80 itu untuk runway pendek 1.200 meter bisa dilayani," katanya.
Kehadiran NAM Air akan bersinergi dengan Sriwijaya Air pada kelas medium dan akan menjadi feeder bagi Sriwijaya Air. Perseroan juga akan menempatkan basis maskapai baru itu di wilayah kabupaten dan kotamadya.
Perseroan akan menggunakan lima unit pesawat Boeing 737-500 dengan kapasitas 120 kursi. Konfigurasi penumpang ini dua kelas yakni eksekutif delapan kursi dan ekonomi 112 kursi.
Rute-rute pendek yang akan disasar perseroan di antaranya Jakarta-Sorong, Jakarta-Kupang, Jakarta Pangkalpinang, Jakarta-Pontianak, Surabaya-Luwuk, Surabaya-Pangkalanbun, Surabaya-Biak, Surabaya-Denpasar, Denpasar, Waingapu, Denpasar-Maumere, dan Denpasar-Kupang. (Juli Etha Ramaida Manalu)