Bisnis.com, JAKARTA – Kecenderungan masyarakat untuk memilih lebih dari satu merek kosmetik yang berbeda menjadi salah satu pendorong pertumbuhan konsumsi kosmetik pada Semester I/2013 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Hellen Katherina, Direktur Home Panel Services, Nielsen Indonesia mengatakan baik di desa maupun kota, presentase konsumen kosmetik yang hanya membeli satu merek mengalami penurunan, sementara yang membeli dua merek berbeda justru meningkat.
Hanya saja, perbedaannya, masyarakat di perdesaan masih lebih selektif dalam memilih kosmetik dan masih fokus pada kosmetik-kosmetik dasar. Sementara masyarakat perkotaan, lebih sophisticated terhadap kebutuhan berkosmetik dewasa ini.
Seiring dengan meningkatnya jumlah kelas menengah di daerah perkotaan, banyak wanita yang sekarang mulai membeli berbagai produk kecantikan di luar produk-produk dasar. Misalnya, tidak hanya membeli shampo tetapi juga conditioner, pewarna rambut, atau vitamin rambut.
“Trend nya di kota sudah banyak yang membeli di luar produk-produk dasar, mereka juga lebih berani untuk mencoba merek-merek lain, tetapi di daerah fokusnya masih produk dasar dan mereka juga lebih loyal pada satu merek, bisa jadi karena pilihannya tidak banyak,” tuturnya dalam konfrensi pers, Selasa (24/9)
Adapun pangsa pasar kosmetik masih didominasi oleh wanita usia 25 tahun ke atas, dengan rata-rata pengeluaran Semester I/2013 masyarakat perkotaan sebesar Rp36.800, sedangkan pengeluaran masyarakat pedesaan di Pulau Jawa Rp22.500.