Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor ban 2014 lebih dari US$1,5 miliar, seiring masuknya investasi di industri ban, seperti pabrik baru Hankook Tire di Cikarang, Jawa Barat.
Menteri Perindustrian (Menperin) M.S. Hidayat mengatakan masuknya investor baru akan memperkuat daya saing ban buatan Indonesia. Kehadiran 13 pabrikan ban harus bisa mendongkrak kinerja ekspor.
"Produksi ban di dalam negeri baik untuk kendaraan penumpang, truk dan alat berat per tahun lebih dari 75 juta unit kapasitasnya. Sedangkan ban motor sekitar 55 juta unit," tuturnya di sela peresmian pabrik Hankook di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (17/9/2013).
Selama ini khusus produk ban untuk kebutuhan khusus buatan lokal 70% di antaranya dijual ke luar negeri, seperti Jepang, Australia, dan Eropa. Kontribusi total ekspor ban kini sekitar US$1,5 miliar.
Di tengah kondisi moneter seperti sekarang, imbuh Hidayat, perlu upaya khusus untuk meningkatkan kinerja ekspor salah satunya dengan mengembangkan industri ban nasional. Untuk itu pemerintah memberikan tax allowance.
Kemenperin menyambut baik investasi Hankook. Ini merupakan kemitraan pertama yang terjalin antara Indonesia-Korea Selatan di industri ban. Pasalnya, Korsel merupakan investor terbesar ketiga di Indonesia dengan nilai investasi sepanjang 2012 mencapai US$1,9 miliar.
"Kita harap pabrik ini tingkatkan produk ban yang bernilai tambah tinggi, meningkatkan kandungan lokal sekaligus memperluas lapangan kerja serta menjaga lingkungan hidup," ucap Hidayat.
Total investasi pabrik ini sebesar US$1,1 miliar, yang mana fase pertama menghabiskan US$353 juta.
Pabrik ini diharapkan bisa meningkatkan produksi tahunan menjadi 100 juta unit ban pada 2014 dengan kappasitas produksi awal sekitar 6 juta ban per tahun.
Pabrik Hankook terdiri dari 4 fasilitas produksi meliputi areal 60 hektar. Sekitar 70% dari total produksi akan diekspor ke Amerika Utara, Timur Tengah, dan Asean.