Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah menilai dimulainya penjualan low cost and green car (LCGC) tidak akan meningkatkan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi seperti yang dikhawatirkan banyak pihak.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menuturkan pada dasarnya program LCGC tersebut memang dirancang untuk mengurangi konsumsi BBM bersubsidi.
"Jadi saya kira program ini justru mengurangi konsumsi BBM dengan teknologinya itu," ungkapnya, Selasa (10/9/2013).
Namun, ketika ditanya berapa besar penurunan konsumsi BBM tersebut, Hatta tidak menjawab.
Penjualan LCGC diyakini akan mendorong kenaikan penjualan mobil secara keseluruhan. Artinya, dengan kenaikan penjualan mobil, maka konsumsi BBM bersubsidi pun diperkirakan akan naik.
Badan Pengatur Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyebutkan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi sepanjang 2012 sebesar 30 juta kilo liter, naik tipis 0,8 % dari tahun 2011 sebesar 29,74 juta kilo liter.
Adapun, konsumsi premium pada 2012 naik menjadi 28,26 juta kilo liter dari realisasi konsumsi pada 2011 sebesar 25,52 juta kilo liter, sementara konsumsi solar mencapai 15,63 juta kilo liter, naik dari 2011 sebesar 14,56 juta kilo liter.
Kenaikan ini sejalan dengan melonjaknya penjualan mobil pada tahun lalu yang mencapai 1,1 juta unit. Bagaimana dengan konsumsi BBM bersubsidi pada tahun ini dengan perkiraan pasar mobil menyentuh 1,2 juta unit dengan dimulainya penjualan mobil hijau tersebut, apakah akan kembali naik?