Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyerapan Anggaran Kemenperin Rendah

Bisnis.com, JAKARTA- Hingga Agustus 2013, penyerapan anggaran Kementerian Perindustrian tahun 2013 (APBN-P) relatif masih rendah. Dari pagu anggaran Rp3,3 triliun, baru terserap Rp1,25 triliun atau 37,79%.

Bisnis.com, JAKARTA- Hingga Agustus 2013, penyerapan anggaran Kementerian Perindustrian tahun 2013 (APBN-P) relatif masih rendah. Dari pagu anggaran Rp3,3 triliun, baru terserap Rp1,25 triliun atau 37,79%.

Menteri Perindustrian M.S Hidayat mengatakan penyerapan yang relatif masih rendah ini disebabkan oleh besarnya anggaran yang masih dibintangi, yakni Rp755,57 miliar atau 23% dari pagu anggaran yang mana proses pelepasan blokir disetujui secara bertahap mulai Mei 2013.

Adapun kegiatan yang telah dilepas blokirnya antara lain, pengadaan konverter kit Rp206,60 miliar, pengembangan kendaraan angkutan umum murah pedesaan Rp32,43 miliar dan pembangunan pabrik minyak goreng si Subulussalam Rp54 miliar.

Kemudian, pengembangan teknologi industri mesin perkakas dan industri alat kesehatan Rp50,69 miliar, pembangunan pabrik pakan ternak di Manokwari Rp20 miliar dan pembangunan pusat pengembangan industri rotan di Mamuju Rp12 miliar.

“Selain itu ada kegiatan yang masih dalam proses pelepasan blokir, yakni fasilitasi pengembangan SDM industri Rp50 miliar yang dibiayai melalui anggaran fungsi pendidikan,” kata Hidayat dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (9/9/2013).

Hidayat mengatakan, untuk mempercepat realisasi, pihaknya berusaha melakukan berbagai upaya. Upaya-upaya tersebut antara lain mempercepat proses lelang terhadap kegiatan-kegiatan yang memiliki pagu besar dan baru selesai proses pencairan bintang/blokirnya oleh Kementerian Keuangan.

“Serta mempercepat tahapan pembayaran untuk kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan,” ujarnya.  (ra)

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper