Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Kehutanan mengungkapkan saat ini diperkirakan seluas 48 juta hektar hutan alam produksi di Indonesia dalam kondisi telantar.
Menhut Zulkifli Hasan mengatakan luas hutan yang telantar tersebut terdiri dari 33,6 juta ha hutan produksi HPH (hak pengusaan hutan) yang tidak aktif serta 12,5 juta ha hutan dalam status moratorium dan sisanya merupakan hutan alam produksi.
Menurutnya, luas hutan produksi saat ini 77,83 juta ha atau sekitar 59,29% dari total luas kawasan Indonesia, tulis Antara, Rabu (4/9/2013)
Dari luasan itu, kawasan yang dikelola dengan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Hutan Alam (IUPHHK-HA) atau Hak Pengusahaan Hutan (HPH) tinggal 30,9% atau 24,1 juta ha.
Dengan berkurangnya luas hutan alam produksi yang dikelola unit manajemen Hak Pengelolaan Hutan/Restorasi Ekosistem (HPH/RE), mengakibatkan luas kawasan hutan produksi yang telantar kian bertambah karena kondisi hutan terus menurun.
Luas kawasan hutan alam produksi yang telantar semakin bertambah menyusul banyaknya HPH yang tidak aktif atau tidak dapat beroperasi, meski izin masih berlaku, yang saat ini masih sekitar 33,6 juta ha.
"Dari total pemilik 294 HPH, kata dia, hanya 115 unit manajemen atau 39% yang masih beroperasi. Sisanya, sudah tidak beroperasi," ujarnya.
Hal senada dinyatakan Ketua Bidang Produksi Hutan Tanaman Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), Nana Suparna bahwa saat ini terdapat 33,6 juta ha kawasan hutan produksi yang tidak dimanfaatkan atau dikelola.
"Kondisi di lapangan cenderung buruk dan rusak akibat pembalakan liar dan pembakaran tak terkendali karena tak ada penanggungjawabnya," katanya.
Nana menyatakan, kawasan yang aktif dikelola dengan sistem Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) hanya 9,4 juta ha atau 17% dari total luas kawasan hutan produksi tetap dan terbatas. (ra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
