Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KBN Siapkan 70 Ha Sebagai Buffer Priok

Bisnis.com, JAKARTA -- Pengelola kawasan berikat nusantara (KBN) Marunda Jakarta Utara  menyiapkan 70 hektare (ha) lahan dari total 90 ha yang akan dipergunakan sebagai penyangga atau buffer untuk menampung aktifitas logistik maupun limpahan bongkar

Bisnis.com, JAKARTA -- Pengelola kawasan berikat nusantara (KBN) Marunda Jakarta Utara  menyiapkan 70 hektare (ha) lahan dari total 90 ha yang akan dipergunakan sebagai penyangga atau buffer untuk menampung aktifitas logistik maupun limpahan bongkar muat barang dan peti kemas dari Pelabuhan Tanjung Priok.

Dirut PT KBN, Sattar Taba mengatakan, perseroan sudah siap melakukan sinergi dengan Pelindo II selaku pengelola Pelabuhan Tanjung Priok dalam pemanfaatan kawasan Marunda sebagai buffer.

“Kita siapkan 90 Ha, namun yang sudah siap (lahannya) saat ini secara fisik buat buffer Pelabuhan Priok 70 Ha, sedangkan 20 Ha lagi sedang kami lakukan betonisasi dan ditargetkan selesai 2014,” ujarnya kepada Bisnis, hari ini, Selasa (3/9/2013).

Dia mengatakan, pihaknya siap melaksanakan jika pemerintah menugaskan lahan KBN di Marunda dijadikan penyangga untuk mengatasi kepadatan pelabuhan Priok.

Sebagai BUMN, kata dia, perseroan akan mentaati keputusan pemerintah dan pemegang saham. Untuk mewujudkan hal itu, imbuhnya, wilayah pabean Marunda mesti terlebih dahulu disatukan dengan wilayah pabean Tanjung Priok dan ini merupakan domain Kementerian Keuangan cq Ditjen Bea dan Cukai, sehingga nantinya barang yang dibongkar muat dari pelabuhan Priok bisa langsung di relokasi ke kawasan Marunda.

“Kalau Marunda jadi satu kesatuan wilayah (pabean) dengan Priok, maka kargo kapal bongkar bisa langsung dibawa ke Marunda,”tuturnya.

Sattar mengatakan,Pelabuhan Tanjung Priok saat ini sudah sangat padat akibat keterbatasan lahan pendukung penumpukan barang dan peti kemas di pelabuhan itu. Kondisi ini mengakibatkan yard occupancy ratio (YOR) dan waktu tunggu pelayanan kapal dan barang atau dwelling time meningkat. ”Akibatnya kelancaran bongkar muat terganggu,” ujarnya.

Dia juga meyakini dengan pemanfaatan Marunda sebagai buffer pelabuhan Tanjung Priok bisa mengurangi tingkat kemacetan di jalur distribusi dan di jalan raya sekitar pelabuhan akibat selama ini trucking terpusat hanya dari dan ke pelabuhan Priok.

Selain itu, kata Sattar, jika lalu lintas distribusi lancar dapat menekan biaya logistik sehingga  pada akhirnya bisa membantu daya beli masyarakat. “Sekarang trucking  jarak dekat saja bisa dikenakan ongkos Rp.1,4 juta perbok, padahal  jika jalanan lancar hanya Rp.500 ribu/bok,” tuturnya.

Sattar mengatakan, pihaknya sudah  menangani kegiatan logisitik dilengkapi dengan SDM yang cukup dan pada saat lebaran tahun ini juga sudah menangani limpahan/relokasi ribuan peti  kemas dari pelabuhan Priok.

PT.KBN, ungkapnya, saat ini mengelola 600 ha lahan di kawasan Marunda, Cilincing Jakarta Utara, dan dari jumlah itu sebanyak 470 ha lahan sudah di tempati atau di operasikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhmad Mabrori
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper