Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut perlunya penggunaan kapal dengan energi terbarukan dalam rangka merealisasikan target emisi nol persen atau net zero emission (NZE).
Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Antoni Arif menuturkan, upaya pengurangan emisi karbon pada sektor maritim Indonesia perlu dilakukan sesegera mungkin. Hal tersebut seiring dengan upaya Organisasi Maritim Internasional atau International Maritime Organization (IMO) untuk merealisasikan emisi nol persen pada 2050.
Oleh karena itu, upaya pengurangan emisi karbon di sektor maritim Indonesia sudah harus dipikirkan sedini mungkin. Salah satu upaya yang dapat dilakukan menurut Arif adalah pengembangan kapal yang menggunakan energi terbarukan.
Arif menuturkan, rata-rata usia kapal yang berlayar di Indonesia saat ini berusia di atas 15 tahun, sehingga usia operasional kapal tersebut hanya menyiapkan sekitar 10 tahun lagi.
"Pembangunan kapal dengan energi terbarukan sudah harus dipikirkan supaya bisa membantu target net zero emission 2050. Karena 2050 itu relatif sudah dekat," ujar Arif dalam acara Bisnis Indonesia Shipping and Logistics Forum 2024, Selasa (30/4/2024).
Dia menuturkan, untuk mengupayakan hal tersebut, Kemenhub tengah membangun pengklasteran sektor maritim atau maritime cluster. Arif mengatakan, maritime cluster adalah mengidentifikasi para stakeholder terkait pada industri maritim.
Baca Juga
Arif menuturkan, pengklasteran ini diperlukan agar masing-masing instansi dan perusahaan dapat menjalankan perang yang sesuai, termasuk dalam upaya pengembangan kapal dengan energi terbarukan tersebut.
Meski demikian, Arif tidak memerinci detail terkait kapan target pengklasteran tersebut akan diselesaikan.
"Ini sedang kita susun pengklasteran ya, di layer satu siapa, layer dua siapa, dan lainnya. Karena harus ada keterkaitan antarlembaga," ujar Arif.