Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Turis Asing Enggan Mendarat di Bandara Kertajati, Ini Faktanya

BPS mencatat jumlah kunjungan turis asing di Bandara Kertajati masih rendah atau di bawah 1.000 kunjungan per bulan.
Ilustrasi Bandara Kertajati./ Dok. Kemenhub
Ilustrasi Bandara Kertajati./ Dok. Kemenhub

Bisnis.com, BANDUNG — Angka kunjungan turis asing atau wisatawan mancanegara (wisman) ke Jawa Barat pascaperalihan penerbangan komersil dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati masih belum optimal.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Marsudijono mengatakan, bahkan angka kunjungan wisman ke Jawa Barat saat ini yang melalui Bandara Kertajati masih jauh di bawah kunjungan sebelum terjadi Covid-19 yang penerbangan komersil masih dilangsungkan di Bandara Husein Sastranegara.

“Pada 2019 sebelum Covid-19, angka wisman yang masuk dari Bandara Husein Sastranegara itu kurang lebih di atas 10.000, sedangkan setelah beralih ke Kertajati hanya 371,” ungkap dia beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, dari catatan yang dimiliki BPS, angka kunjungan wisman sebelum pandemi terbesar terjadi pada Maret 2019 yang mencapai lebih dari 16.000 kunjungan, dan hampir seluruhnya di tahun yang sama berada di atas angka 10.000 kunjungan.

Hanya pada Mei dan Juni saja yang menunjukkan angka kunjungan 8.000-an kunjungan.

Setelah Covid-19 terjadi, penerbangan komersial pun akhirnya resmi dialihkan seluruhnya ke Bandara Kertajati. Namun, BPS mencatat dinamika yang ada di Bandara Kertajati menjadikan kunjungan kurang dari 1.000 wisman sejak awal 2024. Yakni, 953 kunjungan di Februari dan 371 kunjungan pada Maret.

“Angka ini menggambarkan Badara Kertajati yang dimiliki Jawa Barat khususnya Kertajati belum sepenuhnya menopang seperti situasi dan kondisi seperti di Husein Sastranegara,” jelasnya.

Untuk itu, ia menilai perlu adanya langkah dari pemerintah untuk bisa menjadikan Bandara yang dimiliki Jawa Barat ini bisa beroperasi secara optimal.

“Hingga saat ini, peralihan kondisi Bandara dari Husein ke Kertajati masih perlu dioptimalkan kembali,” tandasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper