Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko pmk) Muhadjir Effendy memastikan bahwa Pemerintah menargetkan pembangunan dari perpanjangan landasan pacu (runway) Bandara Distrik Sinak, Papua Tengah rampung pada tahun ini.
Hal ini disampaikannya usai menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka melaporkan beberapa hal terkait pengentasan kelaparan dan penanganan fasilitas di Papua, di Istana Kepresidenan, Selasa (30/4/2024).
"Untuk runway kita harapkan juga tahun ini karena itu hanya memperpanjang 800 meter dari yang sudah ada," ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Nantinya, dia mengatakan bahwa Bandara di Sinak tak lagi hanya diperuntukkan untuk pesawat pengankut logistik, tetapi juga termasuk pesawat penumpang.
Menurutnya, pesawat-pesawat seperti Hercules, CN-235 akan mampu mendarat di Bandara tersebut. Mengingat sebelumnya tantangan yang dihadapi adalah daerah yang lebih tinggi membuat distribusi barang apabila melewati Wamena lebih sulit.
Muhadjir mengatakan bahwa rencana perpanjangan runway pun telah dikoordinasikan dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Baca Juga
Mereka nantinya, kata Muhadjir akan bertanggung jawab menghubungkan bandara ke distrik-distrik sekitar.
"Dan tadi Pak Presiden menyetujui untuk segera diadakan rapat terbatas untuk membahas itu," ucapnya.
Selain itu, dia juga melaporkan perkembangan pembangunan gudang pangan Distrik Sinak dan Distrik Agandugume, Papua Tengah dengan arahan dari Kepala Negara yang meminta makanan yang disimpan di gudang pangan adalah makanan khas Papua.
Muhadjir mengatakan adanya Gudang pangan itu membuat permasalahan kelaparan dan kekurangan bahan pangan tidak lagi menjadi masalah tiap tahun.
"Tadi saya sudah dapat arahan dari Bapak Presiden, diusahakan makanannya jangan tercerabut dari makanan khas lokal di sana. Jangan diubah pola makan mereka [warga Papua]," ujarnya.
Dia menuturkan pemerintah akan mengusahakan umbi-umbian yang disimpan di gudang pangan. Terutama umbi-umbian yang tahan lama.
Harapannya, apabila menghadapi musim krisis pangan karena ada siklus mudahnya tanaman menjadi busuk, maka tantangan tersebut bisa diatasi dengan ketersediaan pangan dari gudang yang akan dihadirkan.
Muhadjir menyebut pembangunan gudang pangan menggunakan dana siap pakai (DSB). Tahun ini, pembangunan gudang pangan diproyeksikan selesai.
"Kapasitasnya (gudang pangan) bisa kalau umbi-umbian itu bisa 100 ton, karena makanan pokok di sana itu kan umbi-umbian, misalnya ketela rambat itu kan bisa tahan lama bisa 6 bulan tidak busuk," pungkas Muhadjir.