Bisnis.com, JAKARTA—PT Sky Aviation berpeluang membuka rute penerbangan internasional ke Thailand, Brunei Darussalam, dan Srilanka dengan sokongan Sukhoi Superjet 100 yang dipesan dari pabrikan Rusia sebanyak 12 unit sampai 2015.
Direktur Utama Sky Aviation Krisman Tarigan mengatakan cukup banyak permintaan untuk membuka penerbangan internasional mengingat saat ini pihaknya baru melayani rute luar negeri yakni Pekanbaru-Malaka (Malaysia) dengan pesawat Fokker 50.
“Potensi ada [rute internasional]. Ada permintaan misalnya Brunei dari Banjarmasin, lalu Medan-Bangkok, lalu Jakarta-Srilangka, ini masih peluang untuk dibuka,” katanya di Jakarta, akhir pekan lalu.
Berdasarkan izin penerbangan dari Kementerian Perhubungan, Sky Aviation memiliki hak terbang di 78 rute di Indonesia dan internasional.
Dari jumlah tersebut, setidaknya baru 30 rute yang dilayani oleh maskapai yang menempuh restrukturisasi manajemen pada 2010 itu.
Komisaris Sky Aviation Yusuf Ardhi menambahkan peluang rute internasional itu terbuka lebar dengan potensi pasar yang ada.
Pihaknya juga sudah memesan 12 unit armada Sukhoi untuk mendukung pengembangan bisnis.
Kendati begitu, dia menegaskan Sky Aviation masih fokus untuk mengembangkan rute-rute domestik di Indonesia yang belum banyak digarap oleh jasa penerbangan.
“Ada memang permintaan ke luar negeri tapi itu jangka panjang kami. Saat ini banyak banget daerah kita yang belum dilayani penerbangan. Makanya kami fokus ke Indonesia dulu, misalnya Kalimantan, wilayah Timur,” katanya.
Pihaknya memperkirakan Sukhoi Superjet 100 ketiga yang dipesan dari pabrikan Sukhoi Aviation Holding Company bakal tiba pada November mendatang guna melengkapi total pemesanan hingga 12 unit sampai dengan 2015.
Sukhoi kedua yang dibeli sekitar US$28,50 juta secara leasing atau pembiayaan selama 10 tahun itu tiba Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta pada Jumat 23 Agustus dan ditempatkan di Batam sebagaimana pesawat pertama.
Pesawat kedua ini akan melayani Jakarta, Denpasar, dan Labuan Bajo.
Pesawat sejenis yang pernah mengalami kecelakaan naas pada 9 Mei tahun lalu itu bernomor seri 95027 dikirim pada 20 Agustus dan telah menyelesaikan prosedur penerimaan teknis.
Pesawat lepas landas dari Zhukovsky Centre (Rusia) menuju Indonesia.
Alexander Shilin, Deputy Chief of Mission Kedutaan Rusia untuk Indonesia, mengatakan hingga saat ini Sukhoi sudah tersebar ke sejumlah negara termasuk di Indonesia, Laos, dan Meksiko.
Saat ini total Sukhoi yang terjual dan eksisting mencapai 187 unit, sedangkan dari jumlah itu sudah terjual sekitar 40 unit termasuk komitmen pemesanan Sky yang mencapai 12 unit.
“Sudah banyak negara, total 40 terjual termasuk dari Sky tapi Sky 12 unit. Selain itu di Asia ada juga Laos, lalu di Amerika itu Meksiko,” katanya.
Krisman menargetkan pada tahun ini jumlah penumpang yang akan diangkut mencapai 500.000-600.000 penumpang mengingat adanya pertambahan kapasitas pengangkutan dengan hadirnya armada baru.
Sepanjang semester pertama tahun ini, perseroan sudah mengangkut sekitar 200.000 penumpang.
“Tahun ini kami targetkan 500.000 sampai 600.000 penumpang,” katanya.
Dengan kedatangan pesawat Sukhoi kedua itu, jumlah armada Sky mencapai 12 unit terdiri dari dua unit Sukhoi, lima unit Fokker 50, satu unit Fokker 100, satu unit Boeng 737-300, satu unit Grand Caravan, dan dua unit Cirrus. (ra)