Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub Obral 18 Rute Sky Aviation yang Mati Suri

Sedikitnya 18 rute penerbangan Maskapai Sky Aviation resmi ditawarkan ke maskapai lain lantaran ketidakmampuan perusahaan itu untuk mengaktifkan rute-rute yang mati suri sejak Maret 2014.

Bisnis.com, JAKARTA- Sedikitnya 18 rute penerbangan Maskapai Sky Aviation resmi ditawarkan ke maskapai lain lantaran ketidakmampuan perusahaan itu untuk mengaktifkan rute-rute yang mati suri sejak Maret 2014.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, 18 rute itu meliputi Denpasar-LAbuan Bajo, Denpasar Maumere, Kupang-Maumere, Alor-Kupang, Ende-Kupang, Batam Pangkal Pinang, Batam-Tanjung Karang, Batam-Pontianak, Batam-Natuna, Batam-Matak.

Selain itu ada pula rute Pangkal Pinang-Tanjung Pandan, Palembang-Tanjung Pandan, Dumai-Pekanbaru, Pekan Baru-Tanjung Pinang.

Selanjutnya Natuna-Pontianak, Matak-Tanjung Pinang, Surabaya-Tanjung Pinang serta Yogyakarta-Tanjung Pinang. Total ada 95 frekuensi penerbangna dari 18 rute tersebut yang sudah mati suri sejak tiga bulan yang lalu.

Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo, Sky Aviation yang sudah tidak terbang sejak 18 Maret 2014, tercatat dua kali melakukan permohonan perpanjangan penundaan penerbangan hingga batas waktu 31 Mei 2014 lalu.

Dia mengatakan berdasarkan Peraturan Menteri No.25/2008, permohonan penundaan penerbangan pada rute tertentu bisa diajukan selama 21 hari.

Setelah itu jika masih belum mampu menghidupkan kembali rute itu, maskapai menurutnya, bisa mengajukan permohonan perpanjangan selama 60 hari.

“Karena Sky Aviation sudah mengajukan perpanjangan sejak Maret, maka akhir Mei lalu, secara resmi seluruh rute yang dimiliki maskapai itu kami tawarkan ke pihak lain yang berminat,” ujarnya, Rabu (4/6/2014).

Berdasarkan data yang diperoleh, kapasitas eksisting 2014 Sky Aviation tidak berubah dibandingkan kapasitas eksisting 2014. Maskapai itu memiliki 70 rute dengan total 152 frekuensi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper