Bisnis.com, JAKARTA—Pembenahan manajemen profil risiko oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai diklaim berhasil menurunkan persentase kontainer yang diperiksa melalui jalur merah di Pelabuhan Tanjung Priok.
Kepala Kantor Pelayanan Utama Ditjen Bea dan Cukai Tanjung Priok Widjayanta mengatakan jumlah kontainer yang diperiksa fisik di jalur merah terhadap total kontainer yang masuk sudah berada di bawah 15%.
“Data yang kami monitor untuk di Tanjung Priok sudah menunjukkan bahwa jumlah jalur merah yang perlu diperiksa fisik bergerak mendekati angka 10% hingga 12%,” kata Widjayanta kepada Bisnis pada Minggu (25/8/13).
Pada awal bulan lalu, salah satu indikator cepat atau tidaknya waktu inap barang di pelabuhan (dwelling time) itu masih mencapai 25%. Sebelumnya, Kementerian Keuangan mengungkapkan penurunan tersebut terjadi karena penyempurnaan manajamen risiko.
“Kondisi dimaksud akan terus diperbaiki dengan terus mengutamakan sistem manajemen risiko yang semakin disempurnakan,” kata Kemenkeu dalam siaran pers yang disampaikan pada 2 Agustus 2013.
Selain dengan penyempurnaan manajemen profil risiko, Widjayanta mengatakan pihaknya juga memperpanjang jam operasional pelayanan hingga pukul 23.00 WIB agar kontainer yang harus diperiksa fisik di jalur merah pun dapat diproses dengan lebih cepat.
Meskipun kontainer yang menerima pemeriksaan paling ketat itu berkurang, Widjayanta berjanji pihaknya akan terus memperhatikan kecermatan dan ketelitian untuk mengamankan penerimaan negara dan melindungi masyarakat atas imporbarang ilegal. (ra)