Bisnis.com, JAKARTA—Pengusaha logistik mendesak pemerintah segera menyiapkan perbaikan infrastruktur dan pelayanan jasa kepelabuhan di Tanjung Priok untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di pelabuhan itu.
Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Mashita menjelaskan saat ini pihaknya meminta agar pemerintah segera menugaskan tim sistem logistik nasional (Sislognas) Kementerian Koordinator Perekonomian untuk mempersiapkan perbaikan di pelabuhan Tanjung Priok.
“Persiapan perbaikan harus segera dilakukan agar kemacetan yang cukup padat seperti bulan lalu tidak terjadi kembali pada 2014,” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (20/8/2013).
Zaldy menilai tim Sislognas Kementerian Koordinator Perekonomian harus segera mempersiapkan perbaikan di pelabuhan Tanjung Priok karena beban arus barang di pelabuhan itu terus meningkat pada 2014.
Dia menilai pemerintah harus mempersiapkan pelabuhan alternatif selain pelabuhan Tanjung Priok sehingga pelabuhan alternatif itu secara efektif dapat beroperasi pada 2014.
Sejumlah pelabuhan alternaitf, imbuhnya, yang dapat digunakan pada 2014 untuk menjadi pelabuhan pendukung Tanjung Priok yaitu pelabuhan Cigading Banten, pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Penggunaan pelabuhan alternatif itu menurutnya agar mengatasi kepadatan kapal yang mengangkut barang impor di pelabuhan Tanjung Priok.
Pemerintah menurutnya juga sebaiknya memisahkan pelabuhan ekspor dan impor sehingga meningkatkan kelancaran arus barang baik dari dan menuju pelabuhan.
Alur kendaraan di dalam pelabuhan Tanjung Priok , imbuhnya, juga harus segera diperbaiki dan manajemen penumpukan kontainer di pelabuhan Tanjung Priok juga harus ditata dengan baik.
Dia memproyeksikan bila pemerintah tidak segera mengatasi sejumlah permasalahan infrastruktur dan layanan kepelabuhan maka menyebabkan kerugian logistik yang lebih besar pada 2014. (ra)