BISNIS.COM, JAKARTA--Pelaku usaha logistik memperkirakan kontribusi biaya logistik Indonesia pada produk domestik brutto akan bertambah bila pemerintah jadi menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada tahun ini.
Ketua Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Mashita menjelaskan penaikan harga BBM subsidi akan meningkatkan biaya logistik 5%-7% dan mengerek kontribusi biaya logistik pada produk domestik bruto hingga 26%.
"Rencana kenaikan biaya transportasi 30%-35% sangat tinggi, yang wajar itu 15%. Bila PDB Indonesia pada 2013 sekitar US$951 miliar dan ditambah kenaikan biaya logistik 5% maka meningkatkan biaya logistik pada PDB ," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (19/6/2013).
Zaldy menjelaskan rencana kenaikan harga BBM jenis solar dari Rp4.500 menjadi Rp5.500 per liter memberikan dampak langsung pada biaya logistik karena komponen biaya transportasi memberikan kontribusi pada total biaya logistik sekitar 60%.
Menurutnya, 80% dari kenaikan biaya transportasi logistik berasal dari biaya transportasi angkutan darat dan bila solar dijual dengan harga Rp5.500 per liter, akan menyebabkan biaya transportasi darat meningkat 10% karena komponen BBM mencapai 35%--40% dari biaya transportasi darat.