Bisnis.com, JAKARTA—Pelaku usaha menilai program kerja yang dicanangkan Kementerian Perdagangan terlalu optimistis dan susah untuk diimplementasikan.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi menyebutkan program kerja yang direncanakan otoritas perdagangan itu merupakan lagu lama tanpa ada implementasi yang bisa dirasakan hingga saat ini.
“Saya pikir pemerintah terlalu optimistis untuk terus mengutarakan program-program seperti itu. Selama ini belum pernah ada implementasi program yang bisa kami rasakan manfaatnya,” kata Sofjan kepada Bisnis, Minggu (18/8/2013).
Dia menambahkan pelaku usaha sampai saat ini masih merasa kesulitan untuk bersaing dengan masifnya produk impor yang masuk ke pasar domestik.
Apalagi, mayoritas produk impor itu adalah barang ilegal dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan produksi dalam negeri.
Selain membebani neraca perdagangan, lanjutnya, impor produk ilegal ini membuat produk lokal kehilangan daya kompetitifnya.
Sofjan mengharapkan adanya koordinasi yang solid antar lembaga atau kementerian. Perlu ada upaya pencegahan masuknya barang impor ilegal dengan koordinasi antara Kemendag, Kementerian Keuangan, Ditjen Bea Cukai, dan aparat keamanan.
“Agar bisa berjalan efektif tentu saja mereka perlu menghilangkan ego sektoral masing-masing. Tidak perlu program lain yang muluk-muluk, tunjukkan keberhasilannya dulu,” ujarnya.