Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gita Wirjawan Fokus Seimbangkan Neraca Perdagangan 2014

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Peradagangan akan memfokuskan upaya untuk mencari keseimbangan neraca perdagangan dalam program kerja tahun depan. 

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Peradagangan akan memfokuskan upaya untuk mencari keseimbangan neraca perdagangan dalam program kerja tahun depan. 

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan program kerja yang tercermin pada anggaran tahun depan tidak hanya akan terpusat pada upaya untuk peningkatan ekspor. Menurutnya, upaya untuk penyeimbangan postur neraca perdagangan lebih diutamakan. 

“Kalau saya melihatnya untuk kepentingan re-balancing neraca bukan hanya untuk ekspor,” kata Gita kepada wartawan, Jumat (16/8/2013). 

Secara garis besar program yang akan dilakukan untuk menyeimbangkan neraca perdagangan terdiri atas tiga pokok. Pertama, pihaknya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kementerian untuk kepentingan pengamanan perdagangan.

Kedua, lanjutnya, berusaha untuk melakukan upaya perlindungan konsumen karena selama ini masih banyak produk dari luar negeri yang tidak menganut peraturan yang ada. Apabila produk impor ilegal bisa berkurang, bisa mempengaruhi neraca perdagangan. 

Program pokok Gita yang ketiga, pihaknya akan tetap mendukung impor produk yang digunakan untuk keperluan industrialisasi dalam negeri. Harapannya, nilai tambah produk domestik meningkat dan mempunyai peluang untuk diekspor.

Terlebih, saat ini pemerintah juga telah memberikan bermacam insentif bagi perusahaan yang memproduksi atau menggunakan barang modal. Salah satunya, bea masuk ditanggung pemerintah (BMDTP) yang diberikan bagi perusahaan yang menyediakan barang modal untuk kepentingan peningkatan daya saing.

Gita tidak terlalu khawatir apabila nantinya nilai impor menjadi besar karena adanya kepentingan industrialisasi. Pihaknya tetap akan mendukung selama masih bertujuan untuk peningkatan nilai tambah.

“Tren 2 bulan terakhir agak sedikit menurun, tetapi kalau ke depan [impor barang modal] meningkat untuk kepentingan industrialisasi saya rasa itu harus kita dukung,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper