Bisnis.com, JAKARTA— Rencana pemerintah untuk memberikan insentif fiskal diharapkan dapat diarahkan ke sektor riil yang menyerap banyak tenaga kerja.
Harry Azhar Aziz, Wakil Ketua Komisi XI DPR, mengatakan di antara sektor riil yang layak mendapat insentif fiskal adalah industri yang bergerak dalam proyek pembangunan infrastruktur seperti jalan tol.
Selain itu, insentif juga patut diberikan kepada sektor yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat banyak seperti industri minyak. Dalam hal ini, Harry mengusulkan pemberian insentif seperti keringanan pajak untuk perusahaan yang melakukan eksplorasi minyak.
“Ke sektor riil yang terbanyak memberikan lapangan kerja dan yang memiliki linkage terhadap sektor perekonomian lainnya,” ujarnya seusai mengikuti sidang bersama DPR dan DPD di kompleks gedung DPR, Senayan, Jumat (16/8/2013).
Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Keuangan tengah menyiapkan sejumlah opsi insentif fiskal untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan menekan inflasi.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan saat ini pihaknya mengkaji sejumlah opsi insentif fiskal untuk menjaga tingkat konsumsi yang menjadi faktor pendorong terbesar pertumbuhan ekonomi.
Opsi yang dipertimbangkan antara lain penangguhan pajak dan diskon pajak bagi perusahaan yang bergerak di sektor padat karya. Syaratnya, perusahaan yang mendapatkan insentif tidak boleh memecat karyawan.
Selain itu, opsi lain yang dipertimbangkan adalah peningkatan nilai pendapatan tidak kena pajak (PTKP).
Meski demikian, lanjutnya, seluruh opsi ini tidak akan buru-buru direalisasikan karena masih menunggu perkembangan kondisi ekonomi selanjutnya. "Insentif ini sifatnya standby, ada ketika dibutuhkan," ujarnya. (ltc)