Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perdagangan berharap impor cabai rawit merah yang akan dilakukan bisa efektif mereduksi harga di pasaran hingga pada level Rp20.000-Rp25.000 per kilogram.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina mengatakan sejauh ini harga rata-rata cabai rawit merah memang telah mengalami penurunan yang signifikan. Namun, dia berharap harga bisa lebih ditekan saat impor cabai rawit mulai masuk ditambah daerah sentra penghasil di Jawa Timur dan Medan yang telah memasuki masa panen.
“Dengan adanya panen di sentra penghasil cabai rawit dan impor, saya berharap harga bisa lebih ditekan ke level Rp20.000-Rp25.000 per kilogram,” kata Srie di kantornya, Selasa (23/7/2013).
Pada pekan kedua masa puasa harga di Pasar Senen turun 45% dari Rp120.000 per kilogram menjadi Rp65.000 per kilogram. Adapun, harga di Pasar Koja juga mengalami penurunan 22% dari Rp90.000 per kilogram menjadi Rp70.000 per kilogram.
Menurutnya, di kedua pasar itu bisa dijadikan indikator bahwa harga cabe rawit merah sudah turun secara signifikan. Bila harga cabai pernah mencapai Rp120.000 per kilogram, maka penurunan ini sudah hampir separuhnya.
Kebijakan impor ini diharapkan bisa efektif seperti yang diterapkan pada bawang putih yang harganya menjadi stabil.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi menuturkan 180 ton cabai rawit merah impor akan segera masuk pasar pada 3 Agustus 2013 dari Vietnam dan Thailand.
“Dengan demikian cabai rawit merah akan segera masuk secara berangsur dalam tiga tahapan. Kami berharap bisa segera menstabilisasi harga,” ujarnya.