Bisnis.com, JAKARTA - CFM International, perusahaan patungan antara General Electric Aviation dan Snecma, akan menggenjot produksi mesin pesawat terbang dengan teknologi terbaru yakni LEAP.
Saat ini, pabrik mesin perusahaan berada di dua negara yakni Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat dan Villaroche, Prancis. Mesin LEAP diproyeksikan mampu mengganti mesin CFM56.
Executive Vice President CFM International Chaker Chahrour mengatakan saat ini perusahaan telah menerima pesanan sebanyak 5.152 mesin LEAP. Untuk sepanjang tahun ini saja, CFM International telah mendapat pesanan total 1.678 mesin dengan komposisi 878 unit mesin CFM56, dan 800 mesin LEAP. Pangsa pasar mesin CFM saat ini 67%.
"Mesin LEAP merupakan mesin pesawat terbang generasi terbaru. Beberapa jenis pesawat yang dapat menggunakan mesin ini di antaranya Boeing 737 Max, Airbus 320 Neo, dan pesawat terbaru biatan COMAC asal China yaitu C919," ujar Chahrour di sela-sela pertemuan dengan media, Senin (22/7/2013).
Chahrour menjelaskan, mesin LEAP dibuat khusus pesawat berpenumpang atau narrow body power. Pesawat jenis ini memiliki pasar paling besar di seluruh dunia dengan kapasitas waktu penerbangan 1 hingga 4 jam.
Adapun, mesin LEAP diklaim memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan mesin generasi sebelumnya yakni bilah baling-baling dengan berat setengah kali lebih ringan, casing baling-baling composite yang memiliki ketahanan lebih, dan sistem debris rejection.
Tak hanya itu, mesin LEAP memiliki perlindungan bagian inti yang antierosi, dan kompresor bertekanan tinggi dengan detorasi rendah. Untuk turbin, mesin ini memakai turbin bertekanan tinggi dengan teknologi pendingin dan pelapis (coating) terbaru. "Untuk saat ini kapasitas produksi terpasang mesin LEAP 500 hingga 600 unit," pungkas Chahrour.
CFM Genjot Produksi Mesin LEAP
Bisnis.com, JAKARTA - CFM International, perusahaan patungan antara General Electric Aviation dan Snecma, akan menggenjot produksi mesin pesawat terbang dengan teknologi terbaru yakni LEAP. Saat ini, pabrik mesin perusahaan berada di dua negara yakni
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Febrany D. A. Putri
Editor : Martin Sihombing
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 hari yang lalu