Bisnis.com, JAKARTA - Investasi properti hotel di Asia pada semester I/2013 meningkat 85% dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni menjadi US$1,3 miliar.
Mike Batchelor, Managing Director Investment Sales, Hotels & Hospitality Jones Lang LaSalle, mengatakan investasi hotel di Asia pada semester I/2013 menunjukan pertumbuhan yang solid dalam aktivitas penjualan.
"Angka tersebut belum termasuk nilai investasi senilai US$400 juta dan US$1 miliar lebih yang saat ini dalam tahap due diligence," ujarnya dalam rilisnya, Senin (22/7/2013).
Mike menjelaskan pasar hotel di Singapura, Hong Kong dan Tokyo mencatat transaksi terbesar di Asia karena didukung oleh sektor pariwisata yang matang. Selanjutnya di Thailand dan Maladewa merupakan dua wilayah yang mendorong pertumbuhan investasi hotel tersebut.
Dia menjelaskan pasar hotel di Jepang telah menyumbang 37% dari investasi regional Asia karena didorong oleh permintaan domestik, perusahaan serta pariwisata yang telah meningkat sejak gempa 2011.
Sedangkan Singapura menyumbang 34% dari transaksi regional, sebagian besar didorong oleh penjualan Park Hotel Clarke Quay sebesar US$238 juta. Sementara Thailand terus memantapkan posisinya sebagai salah satu hotspot investasi hotel di Asia, terutama pada QI/2013 dari penjualan Laguna Beach Resort di Phuket.
Ke depan, lanjut Mike, masih akan terlihat pertumbuhan terutama investor yang datang ke negara berkembang. Maladewa merupakan pasar yang memiliki aktivitas tinggi termasuk penjualan Angsana Velaparu sebesar US$71 juta.
"Kami memprediksi tren ini akan berlanjut hingga 12 bulan mendatang, bahkan angkanya mencapai US$3,5 miliar," imbunya