Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KISRUH CITRA MARGA: Dari Keluarga Cendana Hingga Aset Hilang di Filipina

Bisnis.com, JAKARTA – Pengelola jalan tol PT Citra Marga Nusaphala Tbk (CMNP) sedang berusaha menyelesaikan masalah internal, mulai dari proses divestasi saham yang tidak wajar ke pihak asing hingga gosip penjualan saham Keluarga Cendana.

Bisnis.com, JAKARTA – Pengelola jalan tol PT Citra Marga Nusaphala Tbk (CMNP) sedang berusaha menyelesaikan masalah internal, mulai dari proses divestasi saham yang tidak wajar ke pihak asing hingga gosip penjualan saham Keluarga Cendana.

Manajemen Citra Marga akan menempuh jalur hukum untuk mengembalikan aset perseroan yang hilang pada saat pelepasan saham di Citra Metro Manila Tollways Corporation beberapa tahun lalu.

Permasalahan ini bermula ketika Citra Marga, yang menyertakan modal 21% saham di Citra Metro Manila, menjual saham secara bertahap hingga pada akhirnya 11% sahamnya dijual seharga US$3,25 juta kepada perusahaan Filipina San Miguel Corp pada 2010.

Padahal, menurut M. Jusuf Hamka, Direktur Utama Citra Marga, nilai penjualan 11% saham tersebut seharusnya lebih dari US$3,25 juta karena tidak lama setelah divestasi tersebut, saham tersebut dijual ke San Miguel dengan nilai tinggi.

Dia menjelaskan saham yang pernah dimiliki Citra Marga tersebut menjadi salah satu bagian saham yang dijual oleh pemegang kuasa saham CMNP yang ditunjuk Keluarga Cendana ke San Miguel senilai US$135 juta.

Sebagai gambaran, Citra Metro Manila adalah pengelola jalan tol di Manila, Filipina, yang dimiliki oleh Atlantic Aurum Inc, anak usaha Citra Grup Indonesia yang baru-baru ini mengumumkan akan menjual 29,5% sahamnya di Citra Marga.

Namun, Citra Grup Indonesia, yang sering diasosiasikan dengan salah satu anggota Keluarga Cendana yakni Siti Hardijanti Rukmana atau biasa dipanggil Mbak Tutut, membantah niat untuk menjual saham tesebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, Citra Group Indonesia memutuskan untuk menghentikan investasinya di Citra Marga mengingat adanya permasalahan perbedaaan arah bisnis dan kebijakan lainnya.

Citra Grup akan melepas saham CMNP sebesar 29,5% ke beberapa investor strategis dalam waktu dekat ini dan memilih untuk fokus pada beberapa proyek jalan tol di Filipina dan beberapa kawasan lainnya.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, perseroan menjelaskan informasi yang beredar tentang penjualan saham CMNP itu tidak benar dan diduga disebarkan oleh seseorang yang diberikan kuasa oleh Keluarga Cendana untuk mengelola kepemilikan saham di Citra Marga.

Manajemen Citra Marga enggan membeberkan siapa pemilik kuasa saham Keluarga Cendana tersebut. Pihaknya menuturkan aksi penyebaran informasi tersebut dilakukan tanpa sepengatahuan Mbak Tutut.

Misteri kisruh pemilik saham ini menjadi semakin menarik karena jumlah maupun melalui siapa kepemilikan saham Keluarga Cendana di Citra Marga tidak jelas. Namun, Jusuf menduga jumlah saham milik Mbak Tutut setidaknya mencapai 50% dari 29,5% saham yang akan dilepas tersebut.

Menurut laporan keuangan perseroan per 31 Maret 2013, tiga pemegang saham mayoritas adalah Emirates Tarian Global Ventures SPC sebesar 9,09%, Pearl Hil Investment Ltd sebesar 6,51%, dan 8,66% dimiliki Standard Chartered Bank Securities and Trust. Adapun, sisanya 75,74% saham CMNP dikuasai oleh publik.

Perseroan masih akan terus menyelidiki permasalahan divestasi saham di Citra Metro Manila serta menyelesaikan kisruh ini. Bahkan, Jusuf berencana mengundurkan diri dari jabatannya sekarang untuk membentuk tim audit khusus guna mengejar aset perseroan yang hilang melalui divestasi tak wajar tersebut.

Niatnya tersebut akan disampaikan pada rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan dan luar biasa pada Senin (15/7). Sebelumnya, RUPS perseroan gagal dilaksanakan pada Senin (24/6) karena tidak kuorum.

Meskipun sedang didera permasalahan internal, Indrawan Sumantri, Direktur Keuangan Citra Marga, menuturkan rencana ekspansi perseroaan untuk menggarap sejumlah tol baru akan tetap berjalan dan tidak terpengaruh kisruh tersebut.

Perseroan tetap akan menjalankan rencana penerbitan surat utang senilai Rp1,2 triliun pada November tahun ini guna mendukung kebutuhan dana ekspansi perseroan sekitar Rp4 triliun-Rp5 triliun.

“Kami akan sampaikan rencana tersebut pada RUPS kedua nanti,” ungkapnya akhir pekan lalu.

Perseroan telah menunjuk 4 penjamin emisi obligasi tersebut yakni PT Indopremier Securities, PT Ciptadana Securities, PT Sucorinvest Central Gani, dan PT Trimegah Securities.

Saat ini, perseroan fokus menggarap proyek jalan tol Depok-Antasari sepanjang 21,7 km melalui anak usaha perseroan yakni PT Citra Wassphutowa dan dua proyek tol di Bandung, Jawa Barat, yakni Cisumdau (Cileunyi-Sumedang-Dauwan) dan Soreja (Soreang-Pasirkoja).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maftuh Ihsan
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper