Bisnis.com, JAKARTA - Investor dan konsumen properti residensial diprediksi lebih mempertimbangkan kualitas dalam berinvestasi seiring dengan meningkatnya kesejahteraan dan tingkat pendidikan.
Kepala Riset properti Jones Lang LaSalle Anton Sitorus mengatakan kondisi pasar properti residensial dalam 5 hingga 10 tahun terakhir memang cukup bagus, tetapi pada 10 tahun ke depan investor atau konsumen akan lebih bisa mengukur kualitas sebuah produk.
"Sekarang soal kualitas belum menjadi isu karena pada periode awal ini, orang masih berpikir asal mampu membeli properti dan harga yang terjangkau, tapi nanti pada tahap selanjutnya orang akan memikirkannya," katanya, Minggu (14/7/2013).
Anton menjelaskan perubahan pikiran para konsumen properti ini salah satunya disebabkan oleh masalah pengelolaan kondominium (strata-tittle), mulai dari tempat parkir, pemeliharaan taman, kebersihan dan keamanan yang dialami penghuninya. "Kesemrawutan itu semakin kelihatan," ujarnya.
Keberhasilan sebuah proyek, kata Anton, akan ditentukan oleh kualitas sehingga para pengembang yang hanya mengejar target penjualan tidak akan bertahan lama.
"Sedangkan yang memikirkan produk jangka panjang [berkualitas] akan menjadi pilihan bagi investor dan end user di masa yang akan datang," ujarnya.
Meski sebuah produk berkualitas memiliki harga yang lebih tinggi, menurut Anton, masyarakat akan tetap mampu membeli. "Ke depan orang akan menyesuaikan, harga mahal tapi kualitas bagus tidak menjadi masalah. Ada harga, ada barang," imbuh Anton.