BISNIS. COM, JAKARTA—Pemerintah mengkaji pelaksanaan studi kelayakan Jembatan Selat Sunda melalui pola kerja sama BUMN dan perusahaan penggagas PT Graha Banten Lampung Sejahtera (GBLS).
Menko Perekonomian Hatta Rajasa minggu ini berencana menggelar rapat koordinasi untuk membahas pengerjaan feasibility study Jembatan Selat Sunda (JSS).
Rapat tersebut, di antaranya, akan membahas pola pelaksanaan dan pendanaan Jembatan Selat Sunda melalui kerja sama antara BUMN karya dengan PT Graha Banten Lampung Sejahtera sebagai penggagas proyek.
Hatta mengatakan pola yang diusulkan Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto akan menghindari penggunaan APBN untuk mendanai feasibility study Jembatan Selat Sunda.
"Saya ingin ada laporan resmi dulu [dari Kementerian PU]. Baru kita rapatkan minggu ini," katanya di Kantor Menko Perekonomian hari ini, Selasa (9/7/2013).
Dia menjelaskan Kementerian PU mengharapkan pola patungan BUMN-GBLS bisa menjadi jalan keluar hingga pembangunan Jembatan Selat Sunda masih tetap bisa dimulai pada akhir 2014.
"Menteri PU masih mengharapkan pada akhir 2014 masih bisa tetap lakukan ground breaking," kata Hatta.
Jembatan Selat Sunda adalah proyek raksasa yang bertujuan menghubungkan sistem transportasi darat pulau Sumatera dan pulau Jawa. Pembangunan jembatan itu diperkirakan akan memakan biaya sekitar Rp200 triliun.