BISNIS.COM, JAKARTA—PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) merilis produk daging sapi dengan merek Raja Daging dengan harga Rp70.000 per kilogram.
Direktur Utama PT RNI Ismed Hasan Putro mengatakan ini merupakan komitmen untuk memberikan kebutuhan masyarakat terhadap daging yang berkualitas dengan harga kompetitif. Dia merasa prihatin dengan kondisi harga daging sapi yang masih tinggi akibat pasokan impor belum terealisasi.
“Kami telah melakukan usaha mulai dari hulu hingga peternakan sapi dan memproses menjadi produk serta menjual langsung ke tingkat end user,” kata Ismed saat peluncuran Raja Daging, Rabu (26/6/2013).
Dia menambahkan langka yang ditempuh ini menjadikan harga daging sapi bisa ditekan lebih murah dan memotong rantai distribusi. Strategi ini hampir sama seperti yang dilakukan pada produk gula.
Ismed menjelaskan harga daging sapi impor dari Australia di Penang, Malaysia hanya Rp47.000 per Kg. Padahal, jarak Darwin ke Malaysia lebih jauh dibandingkan dengan Indonesia tetapi harga jual daging sapi bisa lebih murah.
“Disparitasnya sekitar Rp50.000 per kg jika harga daging sapi Indonesia saat ini Rp90.000 per kg. Itu bisa muncul karena bisnis yang tidak wajar, kami tidak ingin melakukan itu,” ujarnya.
RNI menjual tiga jenis produk yakni bagian Luar Bersih dengan harga Rp70.000 per kg dan Luar Dalam Rp90.000 per kg. Adapun jenis Dalam seperti tenderloin dipasarkan dengan harga Rp120.000 per kg.
Ismed memprioritaskan ketersediaan pasokan untuk jenis Luar Bersih hingga 60% sedangkan Luar Dalam dan Dalam masing-masing 20%.
