BISNIS.COM, JAKARTA—Konsumsi rumah tangga diyakini masih kuat, terlihat dari penerimaan pajak pertambahan nilai (PPN) yang terus meningkat.
Bambang P.S. Brodjonegoro, Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, memperkirakan penurunan pajak kemungkinan terjadi pada penerimaan pajak penghasilan (PPh), bukan pada PPN. “Konsumsi rumah tangga tidak turun [karena masih ada pertumbuhan PPN], penurunannya lebih pada PPh,” katanya di DPR, Selasa (25/6/2013).
Penerimaan pajak dari PPN menjadi salah satu indikator konsumsi rumah tangga. Berdasarkan data Ditjen Pajak, penerimaan PPN per 14 Juni 2013 mencapai Rp148,91 triliun, atau tumbuh 14,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp129,7 triliun.
Adapun, target penerimaan PPN dalam APBN-P 2013 sebesar Rp423,71 triliun, tidak mengalami revisi dari APBN 2013. Revisi terbesar terjadi pada penerimaan PPh yang mengalami turun Rp46,13 triliun.
Pemerintah pada tahun ini menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, konsumsi rumah tangga berkontribusi 54,6% pada 2012 dalam struktur produk domestik bruto. (A. Puja R. Altiar)