Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KENAIKAN HARGA BBM: Industri Kertas Makin Terjepit

BISNIS.COM, JAKARTA--Rencana penaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi oleh pemerintah dalam waktu dekat membuat industri kertas dalam negeri semakin terpuruk. Pasalnya, BBM merupakan salah satu komponen penting dalam struktur pembiayaan produksi

BISNIS.COM, JAKARTA--Rencana penaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi oleh pemerintah dalam waktu dekat membuat industri kertas dalam negeri semakin terpuruk. Pasalnya, BBM merupakan salah satu komponen penting dalam struktur pembiayaan produksi industri kertas.

Ketua Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia Misbahul Huda menyebutkan biaya BBM berkontribusi 20% terhadap struktur pembiayaan produksi produsen kertas. Dia memperkirakan penaikan harga BBM subsidi sebesar 44% akan menaikkan ongkos produksi 2% hingga 3%.

"Dampaknya memang tergantung struktur biaya masing-masing produsen. Namun, kalau ada yang sudah memiliki pembangkit listrik batu bara tentu diuntungkan karena tidak akan berdampak signifikan terhadap struktur biayanya. Kalaupun punya, untuk menyalakan dan shutdown pembangkit juga memerlukan BBM ratusan liter solar," ujar Misbahul kepada Bisnis, Kamis (20/6/2013).

Berdasarkan hasil analisis Kementerian Perindustrian, penaikan harga BBM 44% dan tarif dasar listrik (TDL) pada awal tahun lalu sebesar 10% akan memengaruhi kinerja sektor kertas dan barang cetakan yakni turun hampir 1%. Khusus untuk penaikan BBM akan menurunkan kinerja industri kertas 0,92%.

Sebelum isu penaikan harga BBM menyeruak, industri kertas dalam negeri sudah terpukul oleh penurunan harga kertas internasional sejak pertengahan tahun lalu. Hal ini disebabkan berlimpahnya produksi kertas asal China yang membanjiri pasar.

"Ini kondisi yang agak berat karena margin keuntungan dari harga jual kertas saat ini betul-betul mepet, sangat tipis karena produksi dari China. China itu kapasitas produksinya luar biasa, ditambah lagi mereka hemat di energi," tambah Misbahul.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper