Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEMACETAN JAKARTA: Mall Bikin Jalan Semakin Semrawut

BISNIS.COM, JAKARTA—Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai dampak kemacetan yang disebabkan maraknya mall di Jakarta cukup besar. Pergerakan pengunjung mall setiap harinya menimbulkan kesemrawutan lalu lintas Jakarta.

BISNIS.COM, JAKARTA—Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai dampak kemacetan yang disebabkan maraknya mall di Jakarta cukup besar. Pergerakan pengunjung mall setiap harinya menimbulkan kesemrawutan lalu lintas Jakarta.

Darmaningtyas, Ketua Bidang Advokasi MTI, mengatakan pemerintah harus serius membangun infrastruktur yang jelas dan pengadaan transportasi masal sebagai solusi kemacetan. Karena saat ini perbandingan antara kendaraan umum dan pribadi bak langit dan bumi.

"Kendaraan umum di Jakarta hanya 2%, sisanya yang 98% itu kendaraan pribadi semua. Apalagi pertambahan jumlah kendaraan pribadi setiap harinya ribuan," ujarnya kepada Bisnis, Senin (17/6/2013).

Dia mengimbau agar pemerintah membuat aturan larangan konsumen membawa mobil pribadi ke area mal, meskipun, lanjutnya hal tersebut sangat sulit diterapkan.

Namun, tidak menutup kemungkinan, jika angkutan umum dan transportasi masal di Jakarta sudah benar, hal itu tidak mustahil terwujud. 

"Kendaraan umum kan sekarang belum ideal. Busway saja baru di koridor satu yang lumayan kondusif, kalau perlu ada kendaraan umum door to door," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper