BISNIS.COM, JAKARTA--Komisi VII DPR setuju pemangkasan anggaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebesar Rp1,49 triliun sebagai bentuk upaya penghematan anggaran negara.
Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan pemangkasan anggaran Kementerian ESDM sangat memberatkan, karena harus memotong anggaran untuk sejumlah program kerjanya. Akan tetapi, hal tersebut sudah menjadi kebijakan Pemerintah yang diminta langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Walaupun berat untuk kami, tetapi kami bersedia menanggung beban terlebih dahulu dengan pemangkasan anggaran kementerian. Rakyat saja nanti akan terbebani, masa kami tidak bersedia dipotong anggarannya untuk penghematan," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (12/6).
Jero mengungkapkan program yang anggarannya dipangkas adalah program yang tidak terlalu penting, seperti perjalanan dinas pegawai. Dengan begitu, pemangkasan anggaran tidak akan mengganggu sejumlah program unggulan Kementerian ESDM.
Dari data Kementerian ESDM, Satuan Kerja Unit Induk Pembangunan dan Listrik Pedesaan mendapat pemotongan paling besar, yakni Rp877,65 miliar. Anggaran satuan kerja tersebut menjadi Rp9,22 triliun dari yang sebelumnya Rp10,1 triliun.
Sementara Ditjen Migas mendapatkan pemangkasan anggaran sebesar Rp200 miliar, menjadi Rp2,14 triliun dari yang sebelumnya Rp2,34 triliun. Kemudian Ditjen Ketenagalistrikan dipangkas Rp16,84 miliar menjadi Rp180,12 miliar dari yang sebelumnya Rp196,96 miliar.
Sementara Ditjen Mineral dan Batu Bara dipangkas Rp46,39 miliar menjadi Rp400,64 miliar dari yang sebelumnya Rp447,04. Kemudian Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dipangkas Rp64,9 miliar menjadi Rp1,23 triliun dari yang sebelumnya Rp1,23 triliun.
Sekretariat Jenderal dipangkas Rp163,7 miliar menjadi Rp1,21 triliun dari yang sebelumnya Rp1,35 triliun. Selain itu, Kementerian ESDM juga mendapatkan reward sebesar Rp 25,56 miliar sehingga anggarannya menjadi Rp17,33 triliun dari yang sebelumnya Rp18,8 triliun