Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggarkan Pagu Rp6,8 Triliun Tahun Depan, Menteri ESDM Minta Program Segera Diesekusi

Menteri ESDM Arifin Tasrif meminta pengguna anggaran di Kementerian ESDM untuk mulai melakukan tender pada akhir tahun ini.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif di Kementerian ESDM, Jumat (4/8/2023)./ BISNIS - Lukman Nur Hakim
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif di Kementerian ESDM, Jumat (4/8/2023)./ BISNIS - Lukman Nur Hakim

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta jajarannya untuk segera mengesekusi alokasi anggaran Rp6,8 triliun untuk tahun buku 2024. Dari pagu anggaran itu, sebagian digunakan untuk pembangunan infrastruktur bagi masyarakat. 

“Dari anggaran Kementerian ESDM 2024, sebagian digunakan untuk penguatan akses energi bagi masyarakat,” kata Arifin seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (14/12/2023).

Arifin meminta pengguna anggaran di Kementerian ESDM untuk mulai melakukan tender pada akhir tahun ini. Khususnya, kata dia, untuk sebagian anggaran yang digunakan sebagai program langsung yang bersentuhan dengan masyarakat. 

"Mengapa harus lebih cepat? Karena semakin cepat diselesaikan, makin cepat anggaran terserap dan semakin cepat infrastruktur bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat luas," kata Arifin.

Dalam postur APBN tahun depan, Kementerian ESDM mematok anggaran untuk pembangunan infrastruktur bagi masyarakat, diantaranya seperti pembangunan pipa gas Cirebon-Semarang Tahap II Ruas Batang-Cirebon dengan nilai Rp973,7 miliar; Konverter Kit (Konkit) untuk nelayan sebanyak 15.000 paket senilai Rp156 miliar; Konkit untuk petani sebanyak 19.000 paket dengan nilai Rp158 miliar; Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebanyak 5 unit sebesar Rp56 miliar; Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) sebanyak 80.000 sambungan Rumah Tangga dengan nilai Rp205 miliar.

Selain itu, ada juga anggaran yang dipatok untuk penguatan sistem mitigasi bencana geologi sebanyak 12 kegiatan seharga Rp207 miliar, Rehabilitasi Pos Pengamatan Gunung Api Rp38,14 miliar, dan 11 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpadu senilai Rp99 miliar.

Arifin menekankan untuk bisa menyelesaikan program yang menyentuh langsung kepada masyarakat secepat mungkin, karena akan berdampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat lebih cepat.

"Kita harus cepat karena dananya udah disediakan, dan itu memberikan manfaat kepada rakyat kecil. Jadi kalau masyarakat menerima seperti program Bantuan Pasang Baru Listrik [BPBL] diterima Maret 2024, maka ia bisa menikmati bantuan pemerintah selama 9 bulan di tahun 2024," kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper