BISNIS.COM, JAKARTA--Menghadapi diberlakukannya Asean Economic Community (AEC) 2015, asosiasi bisnis diharapkan membuat strategi.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bidang Koordinator Asosiasi Noke Kiroyan mengatakan dunia usaha harus memiliki strategi untuk menghadapi AEC yang sudah di depan mata. Penguatan asosiasi-asosiasi bisnis bisa menjadi salah satu ujung tombak bagi kesiapan Indonesia dalam menghadapi pasar bebas ASEAN.
“Asosiasi bisnis sangat berperan dalam melakukan business scanning bagi para anggotanya untuk melihat tantangan, prospek dan peluang pengembangan bisnis anggotanya,” kata Noke melalui siaran persnya, Senin (10/6).
Menurutnya, asosiasi lebih mengetahui persis kendala dan peluang yang ada karena mereka bersatu dalam sebuah asosiasi spesifik pada sektor bisnis tertentu. Diharapkan, asosiasi bisnis, khususnya yang berada di bawah naungan Kadin Indonesia bisa menggerakkan anggotanya untuk berpartisipasi secara aktif dan lebih optimal melakukan penguatan kapasitasnya.
Selain menjadi tantangan, Pemberlakuan AEC 2015 juga bisa menjadi peluang besar karena akan menjadi pasar potensial bagi pengusaha Nasional. Menurutnya, kesiapan dunia usaha, dalam hal ini asosiasi-asosiasi bisnis memiliki peran strategis dalam memanfaatkan peluang yang ada atas pemberlakuan pasar bebas ASEAN.
“Sekarang tinggal bagaimana program dunia usaha menghadapi itu, jangan sampai Indonesia yang memiliki pasar yang besar hanya menjadi sasaran empuk pelaku bisnis asing,” ungkap Noke.
Untuk dapat menguasai pasar Asean dan pasar lainnya di luar negeri, Indonesia harus berupaya untuk lebih meningkatkan daya saing agar bisa berkembang. Dengan meningkatnya daya saing, pengusaha nasional tidak saja bisa survive, tetapi juga berkembang di pasar yang lebih besar nantinya.