BISNIS.COM, JEPARA -- Ekspor produk kayu, khususnya furnitur ke negara Uni Eropa pada kuartal I/2013 melonjak hingga 114 % dibandingkan dengan realisasi ekspor pada periode yang sama tahun lalu.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi mengatakan ekspor ke Uni Eropa mencapai US$416 juta, atau naik 114% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar US$193,9 juta.
Meningkatnya nilai ekspor salah satunya disebabkan oleh adanya aturan sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK).
"Impor Uni Eropa terbesar masih dari China, Indonesia masih nomor enam. Dengan adanya SVLK, kami akan berusaha mengejar, " kata Bachrul di sela-sela kunjungan ke industri furniture di Jepara, Selasa (4/6).
Adapun total ekspor ke Uni Eropa secara global mencapai US$24 miliar.
Sementara itu, total ekspor produk furniture Indonesia ke Amerika Serikat pada kuartal I tahun ini mencapai US$177,0 juta atau tumbuh sekitar 7,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar US$164,1 juta. Total ekspor produk furniture ke Amerika Serikat secara global mencapai US$44,3 miliar.
Kemudian, dari total ekspor produk furniture ke Jepang pada kuartal I tahun ini menurun sekitar 18 %. Pada kuartal I tahun ini ekspor Indonesia ke Jepang mencapai US$69,2 juta, sedangkan pada kuartal I tahun lalu mencapai US$82,0 juta.
