Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI MAKANAN & MINUMAN Gelar Pameran 28-31 Mei

BISNIS.COM, JAKARTA--Kementerian Perindustrian menggelar pameran produk industri makanan dan minuman pada 28-31 Mei 2013 di Plasa Pameran Industri Kemenperin. Pameran ini diikuti oleh 55 peserta.Pameran ini diselenggarakan untuk terus mendorong pengusaha

BISNIS.COM, JAKARTA--Kementerian Perindustrian menggelar pameran produk industri makanan dan minuman pada 28-31 Mei 2013 di Plasa Pameran Industri Kemenperin. Pameran ini diikuti oleh 55 peserta.

Pameran ini diselenggarakan untuk terus mendorong pengusaha industri makanan dan minuman. Pasalnya, berdasarkan data Kemenperin, pada kuartal I/2013, secara kumulatif, industri makanan, minuman, dan tembakau hanya tumbuh 1,75%, menurun signifikan jika dibandingkan dengan kuartal I/2012 yang mencapai 8,07%.

Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Euis Saedah menyebutkan pameran ini diharapkan mampu mendorong pengusaha untuk memperkenalkan produk, kualitas, citra merek, sekaligus memperoleh berbagai masukan dari konsumen.

Adapun untuk mendorong industri makanan dan minuman, pemerintah terus menjalankan program hilirisasi industri agro di antaranya untuk industri minyak goreng kelapa sawit, kakao dan gula.

"Utilisasi kapasitas industri minyak goreng kelapa sawit meningkat dari 45% pada 2010 menjadi lebih dari 70% pada tahun lalu. Selain itu, pergeseran tren ekspor yang awalnya didominasi CPO berubah menjadi ekspor produk hilir yang bernilai tambah tinggi seperti oleo food dan oleokimia," ujar Euis hari ini.

Untuk industri kakao terjadi peningkatan kapasitas produksi dari 560.000 ton pada 2011 menjadi 660.000 ton pada 2012. Bahkan, pada tahun lalu terjadi investasi dengan total lebih dari US$279 juta.

Euis menambahkan industri makanan dan minuman menduduki posisi strategis untuk penyediaan produk siap saji yang sehat, aman, higienis, bergizi, dan bermutu. Ketiga aspek tersebut harus dipenuhi oleh produsen.

Untuk mendorong pemenuhan tersebut, pemerintah melakukan beberapa langkah di antaranya mendorong penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI), good manufacturing practices (GMP), hazard analysis and critical control point (HACCP), dan penerapan standar pangan internasional yang menjamin perusahaan menerapkan cara pengolahan dan sistem manajemen keamanan pangan yang baik mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, pengemasan, dan distribusi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper