BISNIS.COM, JAKARTA—GVK Group dan Adani Enterprises Ltd. (ADE) menggelontorkan dana US$21 miliar ke perusahaan asal Australia, Galilee Basin meskipun sejumlah perusahaan lainnya menangguhkan proyek akibat lonjakan biaya.
GVK, yang dikuasai GV Krishna Reddy dari India, akan menggelontorkan dana pada tahun ini untuk tambang Alpha di kawasan Galilee, Queensland dan dijadwalkan memulai ekspor pada 2017.
Adapun harga batu bara di Pelabuhan Newcastle Australia, turun 4,4% pada 2013 menjadi US$86,65 per metrik ton pada 17 Mei lalu. Penurunan itu menambah panjang penurunan harga hingga 19% pada tahun lalu dan merupakan yang terbesar sejak 2005, menurut data IHS McCloskey.
Glencore Xstrata Plc merupakan salah satu perusahaan tambang batu bara yang membatalkan sejumlah proyek dan memangkas tenaga kerja untuk menghadapi peningkatan biaya operasi dan penurunan harga.
Sementara itu, GVK dan Adani akan memenuhi permintaan negara-negara Asia yang diperkirakan naik 24% pada 2018. Sekitar 15% perusahaan batu bara asal Australia mencatat kerugian hingga US$90 per ton , menurut CIMB Group Holdings Bhd. (CIMB)
“GVK dan Adani telah mencapai titik untuk tidak bisa berbalik lagi,” ujar Debasish Mishra dari Deloitte Touche Tohmatsu India Pvt yang berkantor di Mumbai sebagaimana dikutip Boomberg hari ini, Jumat (24/5/2013)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
