BISNIS.COM, JAKARTA--Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) menilai wacana pembentukan bank infrastruktur di Indonesia tidak relevan.
Ketua AKI Sudarto mengungkapkan pembiayaan infrastruktur bukan masalah utama karena skema pembiayaan yang ada sudah sangat mendukung 'pemain' di bidang konstruksi dan infrastruktur.
"Yang jadi masalah utama itu land acquisition. Mau garap infrastruktur harus punya equity, tidak bisa seluruhnya mengandalkan bank," paparnya di Jakarta, Kamis (23/5/2013).
Ia mencontohkan dalam pembangunan jalan tol dimana ada skema pembiayaan 30% equity dan 70% berasal dari perbankan.
Skema itu menurutnya sudah sangat ideal karena perbankan menanggung hingga 70%.
Menurutnya perbankan baik milik pemerintah maupun swasta sudah sangat kooperatif dalam mendukung pembiayaan infrastruktur. Investor harus memiliki equity untuk menjadi pemain infrastruktur.
Sudarto melanjutkan tingginya suku bunga pinjaman perbankan dapat dimalkumi karena inflasi di Indonesia sangat fluktuatif.
"Saya justru lebih konsen untuk mendukung kenaikan upah buruh karena mereka juga butuh hidup layak," ujarnya. (ra)