Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

85% Kawasan Gunung Sewu Berpotensi Ditambang

BISNIS.COM, SEMARANG – Sedikitnya 85%  kawasan karst di Kabupaten Wonogiri berpotensi dijadikan dearah penambangan dan industri galian yang menguntungkan masyarakat dan pemerintah daerah setempat.

BISNIS.COM, SEMARANG – Sedikitnya 85%  kawasan karst di Kabupaten Wonogiri berpotensi dijadikan dearah penambangan dan industri galian yang menguntungkan masyarakat dan pemerintah daerah setempat.

Kepala Seksi Bina Pengusahaan Mineral dan Batubara Dinas ESDM Jateng, Budi Susetyo mengatakan luas Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Gunung Sewu, di Kabupaten Wonogiri  mencapai 16.544 hektare (ha).

Dalam kawasan seluas itu terdapat kandungan tambang bebatuan gamping, silika, dan lempung. Namun, lanjut Budi, tidak semua bahan tambang tersebut bisa dieksploitasi, ada yang perlu dilindungi.

“Karena itu Pemkab Wonogiri berkoordinasi dengan Pemprov Jateng perlu melakukan pemetaan zona karst yang butuh dilindungi dan kawasan bukit gamping bukan karts yang bisa dimanfaatkan warga untuk di tambang,” katanya kepada Bisnis di Semarang, Kamis (23/5/2013).

Seperti dijelaskan, KBAK sesuai Permen 17/2012 merupakan kawasan karst Gunung Sewu yang membentang dari Wonogiri, Wonosari (DIY), dan Pacitan (Jawa Timur) yang selama ini sudah dimanfaatkan secara ekonomi.

Menurut dia saat ini Pemprov Jateng masih melakukan pengkajian KBAK Gunung Sewu seluas 16.544 ha itu sebelum diusulkan penetapannya ke Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).

Usulan itu sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 17/2012 tentang Penetapan Kawasan Bentang Alam Karst dengan tujuan melindungi dan mendukung pengaturan alami tata air serta mengendalikan pemanfaatan yang berlebihan untuk industri.

Budi mengatakan pemerintah pusat memberi batas waktu pengkajian kawasan karst Jateng selama setahun yang berakhir Juni mendatang.

“Draf usulan KBAK Kabupaten Wonogiri itu masih dalam proses evaluasi karena perlu mendata sebaran endokarst dan eksokarst sekaligus penambangan batu gamping yang bisa diekploitasi,” katanya

Wakil Bupati Wonogiri Yuli Handoko, menurturkan kawasan karst wilayahnya menyimpan banyak potensi yang bisa dikembangkan seperti sumber daya air, sumber daya lahan dan lanskap alami yang masih kurang dimanfaatkan secara optimal.

“Kami berharap, dengan segala kekayaan itu perlu ditata sejak awal agar tidak terjadi benturan atau ketidaksesuaian pemanfaatan ruang, yang berujung merusak lingkungan dan menganggu sistem pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.

Dinas ESDM Jateng mencatat sekitar 60% batu gamping termasuk karst kelas I dan 30% kelas II, sisanya 10% masuk kawasan karst kelas III, dimana semua kawasan rencananya akan masuk dalam KBAK.

Disisi lain, karst di bentang kawasan wilayah Jateng meliputi Wonogiri, Gombong, hingga Pati memiliki kandungan gamping yang sangat baik untuk bahan baku pembuatan semen.

Diketahui, tahun 1997, PT Semen Gombong di bawah bendera Medco milik Arifin Panigoro sempat berkeinginan mendirikan pabrik semen di wilayah itu setelah membebaskan lahan seluas 400 hektar meski akhirnya gagal.

Sementara pada 2008 PT Semen Gresik juga berencana memperluas lahan garapannya di wilayah Kabupaten Pati, juga PT Indocement Tunggal Perkasa daerah di wilayah Kabupaten yang sama. (dot)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper