Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KOPERASI INDONESIA: RI Bidik Masuk 300 Besar dunia

BISNIS.COM, JAKARTA--Pemerintah menyimpan harapan pada tahun ini salah satu koperasi Indonsia bisa masuk peringkat 300 besar dunia menyusul kehadiran pejabat teras European Research Institute Cooperative and Soscial Enterpices di Indonesia .Menteri Koperasi

BISNIS.COM, JAKARTA--Pemerintah menyimpan harapan pada tahun ini salah satu koperasi Indonsia bisa masuk peringkat 300 besar dunia menyusul kehadiran pejabat teras European Research Institute Cooperative and Soscial Enterpices di Indonesia .

Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan, mengatakan setelah representative European Research Institute Cooperative and Soscial Enterpices (Euricse) Gianluca Salvatori hadir di Jakarta, menyadari bahwa koperasi di Indonesia sangat besar.

”Sesuai usulan saya dihadapan Sidang PBB tahun lalu, Euricse ternyata merespon penilaian koperasi tidak hanya berdasarkan kapasitas usaha,” ujarnya kepada wartawan seusai International Workshop on Cooperative Monitor for Methodology and Tools Improvement di Convention Center Gedung SME Jakarta Selatan, Senin (13/5/2013).

Intinya, kata Sjarifuddin Hasan, yang dinilai dari kinerja koperasi untuk masuk skala 300 dunia adalah manfaat dan peningkatan ekonomi yang bisa dirasakan langsung oleh anggota maupun masyarakat. Bukan besaran dari usaha yang dilakukan.

Semakin banyak masyarakat yang bisa menikmati eksistensi koperasi, maka organisasi kemasyarakatan itu harus diakui memberikan multiflier effect bagi peningkatan ekonomi kerakyatan untuk mendorong kekuatan ekonomi nasional.

Meski demikian, dia belum bisa memastikan apakah harapan masuk 300 besar koperasi dunia bias direalisasi pada tahun ini. “Kita berharap bisa pada tahun ini, namun tentu ada proses yang harus dilewati,” tukasnya.

Workshop yang diselenggarakan Kementerian Koperasi dan UKM masih dalam rangkaian tahun koperasi internasional 2012 yang diselenggarakan PBB.

International Cooperative Alliance (ICA)  menerbitkan surat keputusan agar program keberhasilan koperasi dunia agar selalu dimonitoring.

Indonesia sebagai salah satu anggota ICA ingin menggambarkan keberhasilan kinerja dari koperasi serta potensinya untuk menunjukkan keunggulan kompetitif dan potensi bisnis dalam lingkup perekonomian dunia.

Dalam  konteks ini ICA bekerjasama dengan Euricse melakukan monitoring koperasi dunia atau World Coperative Monitor (WCM).

Indonesia menurut Sjarifuddin Hasan, merasakan berbagai indikator yang dipakai menyusun WCM, kurang menggambarkan nciri khusus koperasi, terutama di negara-negara yang sedang berkembang.

Untuk memperluas serta upaya memperbaiki indikator dan metode pengukuran atau instrument pengumpulan data, Kementerian Koperasi dan UKM mengadakan workshop bekerjasama dengan Dewan KOperasi Indonesia (Dekopin), serta Asean Cooperative Organization (ACO).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper